CALEG GOLKAR

5 Pria Ngaku Polisi Rampok Warga Belum Tertangkap, Korban Takut Lapor Polisi…

ilustrasi

DELI SERDANG (medanbicara.com)-Perampokan modus razia narkoba yang dilakukan 5 pria mengaku oknum personel Sat Narkoba Polres Deli Serdang, di Dusun II Desa Perdamean, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Rabu (2/1/2019) belum terungkap.

Akibatnya, korbannya merasa trauma dan belum berani membuat laporan polisi, karena merasa takut ditembak oleh pelaku.

Mario Sinaga (40), kerabat korban boru Sinaga yang pada saat itu rumahnya diteror ke 5 pria yang mengaku oknum aparat Sat Narkoba Polres Deli Serdang menyebutkan, korban takut untuk melapor dikhawatirkan aksi serupa bisa terulang.

Sementara, Kasat Narkoba Polres Deli Serdang, AKP Teuku Fathir Mustafa sudah pernah menyarankan agar para korban segera membuat laporan pengaduan.

“Masih takut ito ku itu buat laporan polisi. Takut dia (boru Sinaga) kejadian itu malah terulang lagi,” kata Mario Sinaga.

Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Deli Serdang, AKP Teuku Fathir Mustafa pihaknya tidak pernah memerintahkan anggotanya untuk bertindak seperti kejadian yang dialami para korban. Dirinya juga berjanji akan segera melakukan penyelidikan terkait kejadian itu sembari menunggu para korban membuat laporan polisi.
“Saya akan tindak tegas jika itu dilakukan anggotanya. Terima kasih informasinya ya,” kata Teuku Fathir.

Seperti diberitakan, Rabu (2/1/2019) lalu sekira pukul 01.30 Wib rumah yang ditempati ibu rumah tangga boru Sinaga (35) digedor gedor pintu depannya dan ditendang oleh seorang pria sambil mengaku oknum petugas SatNarkoba Polres Deli Serdang.

Sontak saja penghuni rumah terkejut dan ketakutan karena pria tersebut mengancam akan menembak. Pria itupun memasukkan tangannya melalui jendela dan berupaya membuka kunci dalam pintu depan.

karena takutnya penghuni rumah panik dan berlari ke dapur. Melihat penghuni rumah lari ke dapur, ke 5 pria itu ikut mengejar dari arah belakang melalui jalan samping rumah.

Saat ke 5 pria tiba di belakang, penghuni rumah yang terdiri dari 2 anak kecil, boru Sinaga dan keponakannya yang sedang hamil itu langsung berlari ke ruang depan dan keluar rumah menuju kediaman orangtuanya yang berjarak 2 rumah untuk berlindung. Anehnya, karena target mereka lari, ke 5 pria itu malah mendobrak rumah yang dikontrak Adi (47) yang posisinya berada persis di belakang rumah boru Sinaga.

Di rumah itu salah seorang pria berbadan tegap langsung mengikat kedua tangan Adi dengan lakban dan kain sarung dibantu seorang pria bertubuh kurus tinggi berkulit putih. Sedangkan istrinya boru Simanjuntak (45) disandera di dalam kamar tidur.

Tak hanya itu, Adi dibonceng pria tegap itu naik sepedamotor NMax ke salah satu kawasan benteng irigasi. Di situ Adi disuruh jongkok lalu berdiri selama 5 menit. Adi juga dituding sebagai bandar narkoba.

Karena takut ditembak, Adi menuruti perintah pria berbadan tegap itu. Puas menyiksa dan mengambil uang Rp3 juta dari dalam kantong celana kemudian Adi diantar lagi ke rumahnya. Tak lama di rumah kontrakan Adi itu, ke 5 pria juga menggasak perhiasan emas cincin, gelang, 3 unit hape, uang receh dari celengan senilai Rp 300ribu, bedak, speaker dan sound sistem.

"Aku disandera di kamar sedangkan suamiku dibawa dengan tangan terikat lakban. Kami takut teriak karena takut ditembak sebab mereka ngaku polisi Polres," sebut Adi didukung boru Simanjuntak, istrinya. (man)

Mungkin Anda juga menyukai