CALEG GOLKAR

Kasus Penganiayaan dan Pengancaman Diduga Dilakukan BS, Kapolres Deli Serdang: Penetapan Tersangka Menunggu Hasil Gelar Perkara, Pemeriksaan Saksi dan Visum

Ilustrasi

DELISERDANG (medanbicara.com)-Laporan pengaduan Doni Parhusip (27), warga Dusun II Kampung Baru Desa Pasar Melintang Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang yang melaporkan BS (52), warga Jalan Tomuan Kelurahan Cemara, Kecamatan Lubuk Pakam ke Polres Deli Serdang, 7 Januari 2017 lalu sudah hampir 3 tahun. Namun Polres Deli Serdang tetap melanjutkan perkaranya.

Hal itu diungkapkan Kapolres Deli Serdang AKBP Eddy Suryantha Tarigan SIk kepada sejumlah wartawan, Senin (4/11/2019) sore. Menurut perwira berpangkat dua melati emas di pundaknya itu, laporan pengaduan korban Doni Parshusip itu menunggu hasil pemeriksaan saksi-saksi, hasil visum serta hasil gelar perkara. Setelah memenuhi unsur adanya tindak pidana maka barulah ditetapkan tersangka.

Saat disinggung jika salah seorang saksi yang diajukan dalam laporan pengaduan korban Doni Parhusip itu adalah aparat, menurut Kapolres Deli Serdang jika hal itu tidak menjadi persoalan.

“Tetap kita periksa untuk dimintai keterangan agar perkara itu bisa jelas,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, awalnya Doni Parhusip dengan BS menjalin kerjasama agar Doni Parhusip mengarahkan para juru tulis togel untuk menyetor omzet penjualan kepada BS alias OP dengan perjanjian BS memberikan komisi 27 persen kepada Doni Parhusip dan terserah Doni Parhusip mau memberikan komisi kepada jurtul. Hitungan persenan pun dilakukan sekali dalam sepekan. Selain persenan omzet, Doni Parhusip pun akan diberikan persenan jika bandar menang.

Selanjutnya Doni Parhusip mencari para jurtul dan memberikan komisi 20 persen dari omzet kepada jurtul. Para jurtul togel yang direkrut Doni Parhusip pun menyetor kepada BS. "Total omzet dari jurtul ku berkisar Rp 40 juta," sebutnya.

Maka sesuai perjanjian, Doni Parhusip pun meminta persenan dari omzet yang disetorkan jurtulnya kepada BS. Namun isteri BS menyatakan kepada Doni Parhusip agar mengambil persenan omzet pekan depannya saja. Mendengar hal itu Doni Parhusip menjawab jika ia, isteri dan anaknya perlu juga makan dan meminta uang Rp 5 juta dulu. Mendengar ucapan Doni Parhusip itu istri BS alias OP memberikannya dan menyatakan agar Doni Parhusip berurusan sama BS alias OP.

Pekan berikutnya, Doni Parhusip kembali meminta persenan dari omzet tapi isteri BS alias OP menyatakan jika persenan Doni Parhusip sudah tidak ada lagi. Mendengar hal itu, BS alias OP menengahinya dan menyatakan kepada Doni Parhusip agar tidak mengungkit itu lagi dan jangan ribut. BS pun menyatakan agar Doni Parhusip berhubungan dengan dirinya saja. "Kalau ku hitung jumlah persenan dari omzet dan komisi dari kemenangan sudah berkisar Rp 20 juta," ujar Doni Parhusip

Karena hitungan persenan dari omzet seperti yang dijanjikan tidak jelas, maka Doni Parhusip beralih dan menyetor omzet ke bandar togel lain yang sekarang sudah tutup. Beralihnya Doni Parhusip.ke bandar judi togel lain mengakibatkan omzet BS alias OP menurun sehingga BS bersama istrinya dan dua orang lainnya mendatangi Doni Parhusip ke rumahnya.

"Saat itu aku terjatuh didorong BS alias OP itu, HP juga jatuh dan diambil istri BS alias OP. Lalu aku mendatangi BS alias OP ke rumahnya namun aku diancam dengan pisau pada bagian leher ku," sebut Doni Parhusip. (man)

Mungkin Anda juga menyukai