CALEG GOLKAR

Sekolahnya Banyak Bermasalah, Kasek SDN 101816 Mau Dipanggil DPRD Deliserdang

Kondisi ruangan tidak memiliki jendela. (sit)

DELISERDANG (medanbicara.com)- Dana Bantuan Operasional Sekolah SDN 101816 yang dikelola Kepala Sekolah (Kasek), Helen Nainggolan terus mendapat sorotan publik.

DPRD Deliserdang pun sudah menjadwalkan akan memanggil Kasek. Pasalnya, sudah banyak laporan penggunaan dana BOS terindikasi menyimpang karena ada ruangan kelas tidak berjendela, lantai retak, atap bocor, dua bak air bocor, guru tidak masuk karena program bayi tabung, wali kelas tidak masuk saat pembagian rapor murid, guru berjualan di kelas, hingga guru pernah menampar murid hingga berdarah.

“Kita sudah jadwalkan pemanggilan. Kepala Sekolah Helen Nainggolan dan guru yang bermasalah di sekolah itu. Kita akan mengusulkan kepada Kepala Dinas Pendidikan agar mencopot Helen Nainggolan dari jabatannya. Begitu juga dengan guru yang berjualan di kelas, wali kelas tidak masuk saat pembagian rapor, guru yang menampar murid hingga berdarah, jika berstatus PNS diusulkan untuk dipindahkan dan jika berstatus honor agar segera diberhentikan,” kata Anggota DPRD Deliserdang, Edison Nababan SE

Edison Nababan juga akan menjadwalkan untuk memanggil mereka pada rapat dengar pendapat (RDP) agar persoalan maupun penggunaan Dana BOS terbuka dan transparan. “Secepatnya akan dijadwalkan untuk RDP dan sebagai langkah awal kita akan melakukan kordinasi antar komisi. Dana BOS itukan peruntukannya untuk rehab kecil, membayar gaji guru honor, pembelian buku sekolah, biaya ujian. Jika Rp700 ribu per murid setiap tahun ada berapa ratus murid di sekolah itu dan sudah berapa lama Helen Nainggolan menjabat Kasek. Nanti di RDP semua kita pertanyakan. Nanti kita beritahukan kepada rekan jurnalis untuk meliput RDP, biar kita buka kebobrokan Kasek dan guru itu,” tegasnya.

SDN 101816 Desa Tengah, Kecamatan Pancurbatu sangat memprihatinkan. Ruangan sekolah unggulan itu tak memiliki jendela, asbes bocor. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun.

Hasil penelusuran wartawan, saat melewati Kelas II B dan II C, murid terlihat belajar dalam ruangan yang tak memiliki jendela. Selain itu, ruangan guru, Kelas II A ruang agama Katolik asbesnya bocor. Sehingga jika hujan turun, lantai ruangan jadi basah.

Pemandangan yang tak enak juga terlihat saat melihat ruangan IC, I D, IIA, II B dan II C. Lantai ruangan lima ruangan sudah pecah-pecah. Selain itu lemari yang ada di ruangan guru tidak layak dipakai. Karena kondisi sudah mulai lapuk dan bahkan ada pintu lemari yang sudah lepas.

Ruangan IA, IB, IC, ID dan ruangan IIC juga tidak memiliki lemari kelas sehingga peralatan dan perlengkapan kelas seperti globe, buku, spidol, dan lainnya berserakan di sudut ruangan. Kalaupun kelas lain memiliki lemari tapi kondisinya sudah darurat.

Kondisi yang sama juga terlihat pada kamar mandi. Dua bak air yang ada dalam kamar mandi bocor sehingga kran air terpaksa terus berjalan agar air tetap ada pada bak air.

Belum lagi gedung perpustakaan yang seharusnya menjadi tempat murid untuk membaca malah dijadikan menjadi gudang penyimpanan cangkul, sekop, parang dan lainnya.

Kepala Sekolah SDN 101816, Helen Nainggolan ketika dikonfirmasi menyebutkan jika kondisi ruangan murid tidak seperti itu. "Tapi berhubung karena TK pakai ruangan kita sementara, maka terpaksa kita pakai ruangan peninggalan SMA yang kurang pas," jawabnya via telepon kepada wartawan.

Terpisah, Kasubbag Umum Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, Hanafi ketika dikonfirmasi menyebutkan, jika SD mendapat dana BOS diperuntukkan untuk rehab kecil seperti penggantian atap 10 unit, jendela, pintu kamar mandi, pintu ruangan. Dana BOS dimasukkan ke rekening sekolah dan diambil oleh Kepala Sekolah dan Bendahara.(sit)

Mungkin Anda juga menyukai