CALEG GOLKAR

Alamak Wanita Muda Bawa 500 Gram Sabu di Sepatu Ngaku Dijebak Mertua, Suaminya Menyusul Terciduk….

Nis dan Hal saat diamankan di Pos Avsec Bandara Kualanamu. (ist)

MEDAN (medanbicara.com)- NN alis Nisa, wanita muda asal Bireuen, Aceh yang ditangkap bersama mertuanya di Bandara Kualanamu karena membawa sabu mengaku dijebak oleh mertuanya sendiri. Alamak..!

"Saya tidak tahu ada sabu-sabu itu di sepatu saya," kata Nisa saat menjawab pertanyaan Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Hendri Marpaung, saat dihadirkan dalam konferensi pers pengungkapan kasus peredaran narkoba di Depan Gedung Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara, Selasa (13/11/2018).

Wanita berkulit putih dan berambut panjang yang baru menikah itu tampak tak kuasa menerima kenyataan bahwa dia kini harus berhadapan dengan kasus hukum yang berat, akibat ulah mertuanya.

Nisa harus bersiap menghadapi ancaman hukuman yang berat setelah petugas menemukan sebanyak 500 gram sabu-sabu dari sepasang sepatunya, saat akan terbang dari Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara, menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten Kamis (1/11/2018) lalu.

Sebelumnya Hendri menyebutkan, bahwa Nisa bersama sang mertua HA alias Halimah, ditangkap karena keduanya kedapatan membawa masing-masing 500 gram narkona jenis sabu-sabu di sepatu mereka, saat akan melintasi pos pemeriksaan di Bandara Kualanamu, Deliserdang.

Halimah diperintahkan oleh seseorang bernama Abang untuk membawa barang haram itu ke Banjarmasin. Ia dijanjikan uang tunai Rp10 juta atas jasanya itu. Karena tergiur, Halimah kemudian bersedia dan mengajak serta menantunya.

"Beberapa hari setelah penangkapan, suami dari tersangka NN juga ditangkap di Kualanamu dengan modus yang sama, menyelundupkan sabu-sabu di sepatu," tukas Hendri.

Hendri lebih lanjut menuturkan, Nisa dan Halimah kini sudah ditahan di Mapolda Sumut. Keduanya telah mengikuti serangkaian pemeriksaan, termasuk pemeriksaan urin.

"Hasilnya negatif, artinya mereka ini murni kurir. Pengakuan mereka baru sekali ini. Tapi kita duga keduanya terlibat dalam sindikat narkoba yang dikendalikan dari Lapas Tanjung Gusta. Ini masih kita dalami peran mereka,"tandas Hendri. (mtc)

Mungkin Anda juga menyukai