CALEG GOLKAR

Emosi Tak Ada di Rumah Saat Pulang, Istri Diseret dan Mau Ditebas Pakai Parang

Pelaku (buka baju) saat akan diamankan personel Reskrim Polsek Percut Seituan dari kediamannya . (dli)

PERCUTSEITUAN (medanbicara.com)-Hadi Rispai Lubis (40) tega menyeret dan menganiaya istrinya, Rahmayani (43) di hadapan warga, Senin (14/5/2018) malam.

Informasi yang dihimpun, peristiwa penganiayaan itu terjadi sekira pukul 20.00 Wib. Saat itu, Hadi Rispai Lubis mendapati istrinya tidak berada di rumahnya, di Jalan Kenari, Kec. Percut Seituan.

Rupanya, istrinya sedang berada di rumah Peri, abang kandung korban di Jl Kenari 16, Perumnas Mandala, Kec. Percut Seituan.

Mengetahui hal itu, Rispai langsung menyusul korban ke rumah abang iparnya itu. Sesampainya di sana, pelaku mengamuk sehingga cekcok mulut. Peri yang melihat itu mencoba menengahi keduanya, sudah menjadi perhatian warga di tempat tinggal Peri.

Rispai tak senang dan semakin mengamuk dengan Peri. Selanjutnya, pelaku menyeret korban untuk meninggalkan rumah Peri. Namun, sepanjang jalan menuju rumahnya, pasangan suami istri yang sudah di karunia dua anak ini masih terlibat cekcok mulut.

Puncaknya ketika sampai di Jl. Kenari Raya, pelaku mengamuk dan menyakiti korban dengan menggunakan sebilah parang yang dibawanya.

Spontan, keributan keduanya menjadi perhatian warga dan kemudian berbondong-bondong menuju rumah pelaku dan korban.

Tak pelak keributan kedua suami istri ini menjadi perhatian, warga langsung menyemut.

"Bawak parang dia (pelaku) bang. Tapi istrinya hanya terkena sayatan di bagian tangan sebelah kiri. Kalau mendengar mereka bertengkar, warga di sini sudah biasa," ujar seorang warga yang enggan menyebutkan identitasnya kepada wartawan di lokasi kejadian.

Sementara, Dini (35) tetangga korban mengatakan, antara pelaku dan korban sudah ribut sejak seminggu yang lalu. Tapi karena tetangga sudah sering mendengarnya, tetangga tidak mau ambil open.

"Kalau mengamuk, suaminya itu suka menghancurkan barang bang. Pokoknya, apa yang dilihatnya pasti dihancurkannya. Selain itu kalau mengamuk selalu menggunakan benda tajam. Puncaknya, malam ini (pelaku) mengamuk karena istrinya belum pulang,"ungkapnya.

Lanjutnya, keributan antara pelaku dan korban dikarenakan korban tidak mau pindah ke tanah garapan di kawasan Kecamatan Medan Tembung. Tujuannya, buruh bangunan ini ingin mengembangkan usaha memelihara ayam. Akan tetapi, korban tidak mau pindah dari rumah mereka.

"Dia (pelaku) punya kandang ayam, dan ingin dipindahkan ke Tembung untuk memperbesar lokasi kandang ayamnya. Tapi istrinya nGgak mau, alasan istrinya karena sudah banyak yang memakai jasanya sebagai tukang cuci di sekitar tempat tinggalnya. Jadi kalau pindah ke Tembung, korban takut kehilangan penghasilan yang menutupi biaya rumah tangganya,"ujarnya.

Mendapat informasi ada keributan, Polsek Percut Seituan menuju ke lokasi kejadian. Pelaku ketika ditanyai petugas, membantah ribut dengan istrinya hingga diancam bunuh. Mendengar pelaku membantah, korban mengambil sebilah parang yang digunakan pelaku menganiaya korban.

"Ini dia senjatanya, pakai ini dia menganiaya saya,"kata korban kepada polisi sambil menunjukkan parang di balik lemari rumahnya.

Tak bisa mengelak, pelaku berikut barang bukti beserta korban yang mengalami luka gores akibat sabetan benda tajam diboyong ke markas komando guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. (dli)

Mungkin Anda juga menyukai