CALEG GOLKAR

Ini Pelaku Pembunuh Sekeluarga, 1 Tewas Ditembak, 1 Dipincangin, Gara-garanya Bikin Geli…

Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto memimpin jumpa pers penangkapan pelaku penculikan dan pembunuhan satu keluarga di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) di Mako Sat Brimob Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan, Senin (22/10/2018). (msc)

MEDAN (medanbicara.com)–Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto memimpin jumpa pers penangkapan pelaku penculikan dan pembunuhan satu keluarga di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

Jumpa pers digelar di Mako Sat Brimob Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan, Senin (22/10/2018). Dalam jumpa pers tesebut, 2 dari tiga pelaku, Dian dan Rio ditunjukkan kepada wartawan. Sementara seorang pelaku lainnya, tewas ditembak mati petugas karena melakukan perlawanan.

Irjen Agus kemudian mengungkapkan motif di balik pembunuhan Muhajir sekeluarga. Pelaku mengaku dendam karena sering diolok-olok ‘Pasukan Gajah dan Tuyul’ oleh korban dan keluarganya.

“Para pelaku sakit hati kepada korban Muhajir dan keluarganya karena sering mengolok-olok para pelaku dengan sebutan pasukan gajah dan tuyul. Jadi, motifnya sakit hati dan dendam terhadap korban dan keluarga yang selalu mengejek pelaku,” kata Kapolda.

Para pelaku mengaku menghabisi Muhajir (49), istrinya Suniah (50) serta anaknya, M Solihin (12), menggunakan senjata tajam dan senjata api rakitan jenis pistol.

“Modusnya para pelaku datang ke rumah korban dengan berpura-pura pinjam uang. Dengan senjata tajam dan pistol rakitan, para pelaku menghabisi korban dan membuang jasad korban ke sungai Belumai, dan perairan Batu Bara,” jelasnya.

Irjen Agus mengatakan, satu pelaku Agus terpaksa ditembak mati karena melakukan perlawanan dan menyerang petugas saat akan ditangkap.

“Satu tersangka tewas ditembak karena melawan, saat ini ada dua tersangka lain inisial Dani dan Rio yang juga ditembak kakinya,” lanjut Agus.

Dari hasil pemeriksaan, masih ada satu tersangka lain insiial Y yang belum tertangkap yang berperan berperan menyembunyikan senjata api rakitan dan senjata tajam yang digunakan untuk mengahabisi korban.

Sebelumnya diberitakan, dua tersangka utama kasus pembunuhan sadis ini ditangkap di Pekanbaru, Riau. Penculikan korban dilakukan, Senin (8/11/2018) lalu.

Jasad Muhajir ditemukan Kamis (11/10/2018) dalam kondisi tangan dan kaki terikat di Sungai Belumai. Sedangkan jasad M Solihin ditemukan dengan kondisi yang sama di Sungai Belumai pada Minggu (14/10/2018). Sementara jasad Suniah ditemukan di perairan Batu Bara pada Senin (15/10/2018). (msc)

Mungkin Anda juga menyukai