CALEG GOLKAR

Pembobol Rumah di Desa Sei Rotan Yang Dihajar Warga Namanya Nugroho Wijayanto, Kemarin Sudah Innalillahi

Pelaku belum sadarkan diri dan masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. (adl)

PERCUT SEITUAN (medanbicara.com)-Tersangka pembobol rumah yang sempat kritis karena dihajar massa di Jl. Pendikan II, Desa Sei Rotan, Kec. Percut Seituan, Kamis (24/5) dini hari lalu, akhirnya Innalillahi, akibat luka yang dideritanya cukup serius, di RS. Bhayangkara Medan, Jl. Wahid Hasyim, Medan.

“Identitas pelaku diketahui bernama Nugroho Wijayanto (26), warga Jl. Mama Harpas, Pasar IX, Desa Sei Rotan, Kec. Percut Seituan,” kata Kapolsek Percut Seituan, Kompol Faidil Zikri SH SiK, kepada wartawan, Minggu (27/5/2018).

Dijelaskan Faidil, pelaku meninggal dunia satu hari setelah menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara Medan. Dan jenazah pelaku sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

“Pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak akan menuntut kepada pihak manapun. Dan keluarga sudah mengiklaskan kematiannya, karena pihak keluarga juga mengetahui tentang tingkah laku pelaku semasa hidup,” ungkap Mantan Wakasat Sabhara Polrestabes Medan itu.

Diberitakan sebelumnya, seorang pelaku bobol rumah yang identitasnya belum diketahui sekarat dihajar massa, di Jl. Pendikan II, Desa Sei Rotan, Kec. Percut Sei Tuani. Pelaku tak sadarkan diri menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara Medan.

sebelum kejadian pemilik rumah Putri Ayuni Amalia (27), warga Jl. Pendidikan II, Desa Sei Rotan, Kec. Percut Seituan, sedang berada di dalam rumah sendirian. Sementara kedua orangtuanya dan saudara laki-lakinya sedang berada di rumah sakit menjaga kakeknya yang lagi menjalani opname.

Sekira pukul 02.30 Wib, korban berniat untuk tidur, namun saat hendak memejamkan mata. Tiba-tiba korban mendengar suara jendela dicongkel dan suara jendela didobrak dari kamar kakeknya yang bersebelahan dengan kamar tidur korban.

Merasa curiga bercampur takut, korban lalu SMS orangtuanya dan memberitahukan kejadian itu. Selanjutnya korban meminta orangtuanya untuk segera pulang, karena orang yang tak dikenal itu masih berada di kamar kakeknya.

Menunggu orangtuanya pulang, korban juga mengirim SMS kepada tetangga samping dan depan rumahnya untuk meminta pertolongan. Tak berselang lama, orangtua korban tiba di depan rumah yang sudah dipenuhi warga sekitar.

“Kemudian, korban diminta orangtuanya untuk membuka salah satu pintu yang terkunci dari dalam. Namun, korban membalas pesan orangtuanya dengan mengatakan takut keluar kamar,” kata Kompol Faidil Zikri, Kamis (24/5) malam.

Mendengar penjelasan anaknya itu, sambung Faidil, orangtua korban bersama Kepala Dusun (Kadus), Insulindra (37) dan warga sekitar menjebol jendela dan masuk ke dalam rumah. Setelah mengetahui orangtuanya sudah masuk ke rumah, korban baru berani keluar dari kamar.

Lalu, orangtua korban bersama warga mencari orang yang dikatakan korban di setiap sudut ruangan yang ada di rumah itu. Nahas, ketika menuju ke kamar mandi, warga mendapati seorang pria yang sedang bersembunyi di balik pintu kamar mandi. Tak pelak, warga langsung memukuli pria yang belum diketahui identitasnya itu hingga tak sadarkan diri.

Personel Polsek Percut Seituan, yang mendapat informasi langsung bergerak ke lokasi kejadian. Sesampainya di lokasi, personel mencoba menenangkan warga dan mengamankan pelaku yang kondisinya sudah tak sadarkan diri. Melihat kondisi pelaku sudah tak sadarkan diri, kemudian polisi membawa pelaku ke rumah sakit guna memberikan pertolongan medis. Sementara korban diarahkan ke Polsek Percut Seituan untuk membuat laporan pengaduan. (adl)

Mungkin Anda juga menyukai