CALEG GOLKAR

Bayi Perempuan Masih Bertali Pusar Dibuang ke Sungai, Tega Kali Ibunya Ini, Cantik Kali Padahal Anaknya…

ilustrasi

MEDAN (medanbicara.com)– Sesosok mayat bayi perempuan ditemukan warga di Sungai Sikambing, Jalan Kapten Muslim, Gang Sepakat, Dwikora, Medan Helvetia, Selasa (12/2/2019).

Informasi di lokasi, jasad bayi tak berdosa itu pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung, Andreas Siregar (30), warga Jalan Ayahanda.

Saat itu, pria yang sehari-hari bekerja mencari barang bekas di bantaran sungai itu melihat sosok mirip boneka mengapung dan terbawa arus.

Penasaran, Andreas mendekatinya dan memastikan bahwa benda itu, rupanya mayat bayi.

“Pemulung yang lihat, ditariknya ke sini,” ucap seorang pria yang tinggal di bantaran sungai.

Temuan itu pun spontan membuat warga ramai di lokasi, sebelum petugas kepolisian tiba.

Kepala lingkungan setempat langsung turun ke lokasi dan melanjutkan informasi itu ke Polsek Helvetia.

“Tega kali lah orang tuanya ini. Cantik kali padahal anaknya,” cetus seorang wanita di lokasi.

Petugas yang tiba di lokasi pun mengevakuasi jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu. Tak lama berselang, Tim Inafis Polrestabes Medan menyusul dan melakukan olah TKP. Petugas kemudian membawa jasad bayi ke Rumah Sakit Bhayangkara.

“Pemulung yang pertama menemukan. Setelah kita mendapat informasi dari kepling, kita langsung ke lokasi. Dugaan sementara bayi itu baru berusia satu atau dua hari. Tali pusarnya masih lengket. Saat ini sudah kita bawa ke Bhayangkara guna kepentingan penyidikan,” tutur Kanit Lantas Polsek Helvetia, Iptu Iwan Hermawan didampingi, Kanit Shabara Ipda S Harahap dan Panit Reskrim, Ipda Sahri Sebayang di lokasi.

Menurut warga, penemuan jasad bayi bukan kali pertama terjadi di lokasi. Tahun lalu, warga juga pernah dikejutkan dengan hal serupa. Namun warga menduga kalau pelaku pembuangan merupakan orang luar yang tidak bermukim di sekitar lokasi.

“Tahun lalu pun pernah juga kayak gini. Tapi agak kesana sikit ditemukan. Pemulung itu juga yang nemukan. Makanya tadi kami panggil warga, biar jangan saling curiga, kami tanya si pemulung, memang dari tengah dilihatnya bayi itu. Kalau memang orang sini kan nggak mungkin buangnya ke tengah,” ungkap lelaki berlogat Batak itu.(mdc)

Mungkin Anda juga menyukai