CALEG GOLKAR

Di Medan, Pelaku Pungli Dompleng Nama SPSI

MEDAN (medanbicara.com) – Aktivitas pungutan liar (pungli) masih terus terjadi meski telah banyak oknum yang ditangkap. Kali ini terbongkar pungli yang dilakukan oknum mengatasnamakan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).

Mereka meminta sejumlah uang terhadap mobil pengangkut barang saat akan bongkar muat di pusat perbelanjaan Ramayana di Medan dan kota Lainnya di Sumatera Utara (Sumut).

“Biasanya mereka menunggu di pintu masuk barang. Jumlah uang yang mereka minta berbeda di setiap tempat,” kata L. Hasibuan, pengusaha makanan, Rabu (16/11/2016).

Setiap melakukan bongkar muat, ia harus merogoh kocek Rp20 ribu hingga Rp70 ribu untuk para oknum yang diduga preman itu. Uang tersebut diberikan sebagai bayaran untuk upah bongkar muat barang.

“Kalau di daerah Pringgan mereka minta Rp 20ribu untuk setiap mobil yang bongkar barang, di Teladan Rp30 ribu. Kalau di Tebing Tinggi Rp30 ribu, di Siantar mencapai Rp70 ribu,” ujar dia.

“Katanya untuk SPSI, tapi mereka tidak memiliki kuitansi, baju dan lainnya. Preman kurasa. Mereka pun tidak ada ikut membantu melakukan bongkar muat,” ujarnya.

Pelaku pungli ini juga meminta kutipan terhadap mobil truk pengangkut batu dan pasir. Hal ini diungkapkan Alfian yang merupakan sopir truk pengangkut batu dan pasir.

“Ada, Bang. Mereka minta sewaktu akan bongkar. Kadang mereka kasih kuitansi, tapi kebanyakan tidak ada,” kata dia.

Aktivitas pungli ini membuat resah para pengusaha. Karena, walaupun sudah ada Tim Saber Pungli, aktivitas mereka sepertinya belum tersentuh.(*)

Mungkin Anda juga menyukai