CALEG GOLKAR

Ditetapkan DPD Golkar se-Sumut ke Pilgubsu Ngogesa Terharu

MEDAN (medanbicara.com) – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golongan Karya (Golkar) Sumatera Utara (Sumut), H Ngogesa Sitepu SH, terharu ketika ditetapkan menjadi calon gubernur melalui Rapat Pimpinan (Rapim) partai berlambang pohon beringin tersebut, di Hotel Four Point Medan.

Keharuan tersebut tak dapat disembunyikan Ngogesa, setelah 33 DPD Golkar se-Sumut maupun 10 organisasi pendukung partai menyampaikan lewat pandangan umum di Rapim pertama era kepemimpinan Ngogesa menyusul kevakuman yang sempat terjadi beberapa tahun lamanya. “Jujur saya tak kuasa menahan haru, atas kepercayaan seluruh pengurus maupun kader tergabung di DPD maupun organisasi yang melahirkan ataupun dilahirkan partai (Golkar) ini,” aku Ngogesa saat sambutan di Rapim yang dihadiri Ketua Harian DPP Golkar, H Nurdin Halid.
Bupati Kabupaten Langkat dua periode ini mengungkapkan, awalnya Rapim digelar sebagai media konsolidasi partai menghadapi rentetan pesta demokrasi bakalan berlangsung diantaranya Pilkada, Pileg maupun Pilpres dengan melibatkan seluruh pengurus maupun kader tingkatan kelurahan, kecamatan hingga kabupaten kota. Bahkan, sama sekali tidak memperhitungkan kalau keputusan peserta menetapkan dia sebagai satu-satunya calon Gubsu dari Golkar periode 2018-2023.
Dikenal kader militan dengan latar belakang gabung ke Golkar ini mulai jenjang terendah tingkat desa, Ngogesa dinilai seribuan kader ikuti Rapim merupakan sosok tepat dan kompeten mewakili partai. Pasalnya, tercatat dalam beberapa kali Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) partai tersebut tidak memajukan jagoan murni.
Ketua DPD PG Kota Binjai, Zainuddin Purba, secara gamblang sampaikan tren lalu yang memajukan bukan kader militan di Pilgubsu harus dihapuskan mengingat hasil dituai juga tidak maksimal. Pernyataan dimaksud tak jauh berbeda dengan disuarakan pengurus lainnya di jenjang desa hingga kabupaten kota maupun organisasi sayap yang ada.
“Ini saatnya kita semua harus satu visi, merubah kebiasaan lama. Kalau ada yang murni bahkan militan kenapa harus pakai gacok yang lain. Kalau terus dibiarkan ini dikhawatirkan merusak tatanan keidealan partai,” seru Zainuddin disambut aplaus. (rel/eza)

Mungkin Anda juga menyukai