CALEG GOLKAR

FK UISU Temukan Cacing Pita Taenia Sepanjang 10,5 Meter

dr Umar Zein bersama analis Sahat Siregar (baju kotak) dan PD II FK UISU (sebalah baju kotak) memperlihatkan cacing pita /fatimah

MEDAN (medanbicara.com)-Tim Peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatra Utara (UISU) kembali menemukan cacing pita jenis Taenia sepanjang 10,5 meter, yang berhasil dikeluarkan dari dalam tubuh manusia di desa Nagori Dolok Kecamatan Silau Kahaean, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.

Penemuan ini adalah penemuan kedua, setelah penemuan pertama di daerah yang sama dengan penemuan 2,86 meter.

Dengan ditemukan ini, FK UISU mengklaim penemuan ini merupakan rekor dunia terpanjang, dari penemuan di Bangladesh dan bahkan di daerah asalnya di Kecamatan Silau Kahaean.

Kepada wartawan yang ditemui di Puskesmas Nagori Dolok, Kamis (02/11), Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran UISU, dr Indra Janis MKT, menyatakan, pihaknya tidak sekedar menemukan cacing terpanjang yang berhasil dikeluarkan dari tubuh penderita. Akan tetapi, pihaknya bersama Ketua Tim Peneliti Fakultas Kedokteran UISU Dr Umar Zein, Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran UISU Alamsyah Lukito dan staff pengajar UISU, dr Ismurizal serta Analis Kesehatan, Sahat Siregar, datang kelokasi untuk mengobati para penderitanya.

“Jadi, ini bukan siapa duluan atau perlombaan penemuan cacing terpanjang. Tapi, penemuan ini memang terpanjang, jadi ini merupakan rekor bagi para peneliti FK UISU,”kata dr Indra Janis.

Indra mengatakan, dari hasil penemuan cacing pertama dengan kedua ada ditemukan perbedaan dalam morfologinya. Fakultas Kedokteran UISU dalam hal ini mendukung tim peneliti untuk melakukan penelitian secara Biologi Monokuler.

“Karena jenis cacing pita mungkin berbeda spesiesnya dengan negara lainnya yang pernah ditemukan,” ujarnya.

Artinya lanjut dia, mungkin dari peneliti  jenis cacing pita kedua ini berjenis Taenia Asiatica Simalungun, dan itu mudah-mudahan itu dapat kita buktikan.

“Sehingga, apabila dari hasil penelitian tersebut menjelaskan ada kecocokan maka FK UISU lah yang pertama menemukan jenis cacing pita tersebut,” katanya.

dr Umar Zein menambahkan, kunjungan tim FK UISU ke puskesmas untuk memastikan kondisi kesehatan yang menderita cacing tersebut sudah sembuh.

“Sedangkan obat yang diberikan kepada 100 orang warga, untuk melakukan pencegahan dan pengobatan,” sebutnya.

Sementara itu, dr Sri Rahayu petugas medis Puskesmas Nagori Dolok mengucapkan terimakasih atas bantuan dari FK UISU.

“Ini sangat membantu masyarakat terutama dengan adanya bantuan obat-obatan yang diberikan,” bilangnya.

Senada dengan itu, Kalekson Saragih warga Desa Nagori Maliring, menyatakan, sangat terimakasih dengan adanya bantuan obat-obatan yang diberikan.

“Saya sangat menderita selama 25 tahun lamanya untuk mencari obat atas sakit yang diderita.

Hingga akhirnya bertemu dengan tim FK UISU, setelah meminum obat yang diberikan akhirnya cacing pita sepanjang 10,5 Meter keluar dari dalam tubuh saya,” ungkapnya.

Dia mengaku, sebelum ditemukan obat Praziquantel dari Vietnam ini, sering mengalami cepat kelelahan dan pandangan mata berkurang akan tetapi setelah dikomsumsi ia merasa lebih lega. (fatimah)

 

 

 

Mungkin Anda juga menyukai