CALEG GOLKAR

FORMAPASKAL Tuding Sekolah Khalsa Ilegal

MEDAN (medanbicara.com) – Forum Masyarakat Peduli Sekolah Khalsa (FORMAPASKAL) Medan menuding kepengurusan Sekolah Khalsa Medan di Jalan Teuku Umar No.14-16, Medan, diduga ilegal.

Tudingan itu didasarkan atas pembentukan pengurus sekolah yang hanya melalui satu yayasan serta tidak pernah mendapat persetujuan dari semua pembina dan pengurus Yayasan Gurdwara Parbhandak Committee (GPC) Medan, selaku pemilik aset lembaga pendidikan tersebut.

"Pengurus sekolah tidak jelas, status akreditasi sekolah tidak jelas, siapa ketua yayasan, kepala sekolah, staf pengajar. Tidak ada yang tahu karena tidak pernah diumumkan secara resmi ke publik," ungkap Salwinder Singh Roy, Ketua Umum Perhimpunan Masyarakat Punjabi Sikh Indonesia didampingi sejumlah pengurus lainnya, Mohan Singh, Gurdip Singh dan Sardul Singh di halaman Sekolah Khalsa Medan, Jumat (8/9) sore.

IMG-20170908-WA0153

Dia menambahkan, sejatinya Sekolah Khalsa adalah aset GPC Medan, Gurdwara Besar Medan, yang notabene adalah milik masyarakat. Sejak lebih 3 tahun lalu, sebutnya, sekelompok orang yang juga oknum pengurus GPC Medan secara diam-diam membentuk satu yayasan yang dikhususkan untuk mengelola Sekolah Khalsa.

Yayasan bentukan oknum pengurus GPC, Santokh Singh alias Tommy Cs tidak pernah mendapat persetujuan dari segenap pengurus GPC. Bahkan beberapa nama anggota pembina yang tidak menyetujui sempat dicantumkan ke dalam akta yayasan, hingga menimbulkan protes dari yang bersangkutan.

"Tiga tahun lebih tidak pernah menyelenggarakan rapat tahunan yayasan sebagaimana diamanatkan dalam akta yayasan Pasal 10 dan Pasal 12. Mereka sudah menyimpang dan mencederai kesepakatan," tegas Roy.

IMG-20170908-WA0148

Mohan Singh, pengurus Perhimpunan Masyarakat Punjabi Sikh Indonesia lainnya menimpali, Santokh Singh alias Tommy Cs melakukan beragam cara untuk mengelabui masyarakat dengan mengaku-ngaku sebagai pengurus sekolah. Salah satu contohnya, banner promosi yang menyebut-nyebut Sekolah Khalsa sebagai Sekolah Nasional Plus dan dipromosikan lagi sebagai sekolah internasional.

"Tahun 2016, mereka buka akademi dengan menggandeng satu lembaga setingkat kursus keterampilan swasta di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kursus akunting di Jakarta, di Medan mereka sulap menjadi London Khalsa Academy. Ternyata Kopertis wilayah I tidak pernah menerbitkan izin," bebernya.

Lebih jauh Salwinder Singh Roy menegaskan, gedung Sekolah Khalsa adalah milik GPC Medan. Nah, tanpa ada pemberitahuan kepada pengurus GPC, oknum pengurus sekolah ilegal tersebut diduga belum lama ini telah mengontrakkan atau meminjamkan sebagian bangunan sekolah, tepatnya yang menghadap ke Jalan Pagaruyung kepada salah satu pengurus akademi yang berlokasi di Padang Bulan.

"FORMAPASKAL, Gurdwara dan masyarakat tegas menolak bangunan atau gedung Sekolah Khalsa dikontrakkan. Sekolah ini milik masyarakat, pengelolaannya sejak tahun 1931 di bawah pengurusan rumah ibadah umat Sikh/Gurdwara Besar Medan," tegasnya lagi.

Mohan Sikh menambahkan, Sekolah Khalsa merupakan sekolah swasta pertama di Indonesia yang menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi terkenal, yakni Cambridge University di Inggris, berdiri tahun 1933, yang awalnya bernama King George C School. Tahun 1929 sampai 1932, sejumlah komponen masyarakat, mulai dari etnis Melayu, Batak, Tionghoa, Punjabi, Tamil, Shindi, Pakistan, Afghanistan, Srilanka dan lainnya, menyumbang dana pembangunan Sekolah Khalsa. Saat itu sumbangan berbentuk mata uang Belanda, Gulden.

"Sultan Deli ikut menyumbang 50 gulden," kata Mohan sambil menunjukkan daftar penyumbang yang dibuat pada tanggal 31 Oktober 1933.

Maka dari itu, baik Roy, Mohan dan pengurus Perhimpunan Masyarakat Punjabi Sikh Indonesia lainnya menghendaki Sekolah Khalsa bisa beroperasi seperti sedia kala dengan pengelolaan yang profesional, transparan dan terbuka.

"Tidak seperti selama ini yang one man one show," kata mereka.

IMG-20170908-WA0149

Di tempat yang sama, terlihat ada perwakilan dari Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) yang menyewa sebagian gedung Sekolah Khalsa. Saat ditanya wartawan, pria yang tidak mau disebutkan namanya itu, membenarkan jika pihaknya sudah mengontrak sebagian gedung Sekolah Khalsa.

"Iya, sebagian yang empat tingkat. Itu masih dalam tahap pengerjaan, lagi pengecatan," akunya.

Saat disinggung soal polemik pengurus yayasan sekolah itu, apakah tidak berimbas dengan kontrak yang sudah mereka sepakati, pria tersebut tak bersedia memberi jawaban.

"Nanti saja, sama kepala yayasan sekolah ini (Santokh Singh alias Tommy Cs). Sebentar lagi beliau datang," jawabnya.

Tak berapa lama, pria yang diduga merupakan Santokh Singh alias Tommy Cs tiba. Namun sayang, sikapnya tak bersahabat dengan wartawan. Dia mengusir wartawan agar keluar dari area sekolah.

"Maaf, kalau tidak berkepentingan silakan keluar. Kebetulan pintu pagar mau ditutup," katanya ketus. (emzu)

Mungkin Anda juga menyukai