CALEG GOLKAR

Kadisbudpar Geram Barcelona Pool-Bar Buka Tanpa Izin

MEDAN (medanbicara.com) – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Deliserdang, Faisal spontan emosi begitu tau jika Barcelona Pool-Bar, KTV & Lounge kembali beroperasi meski tak mengantongi izin.

Dengan nada kesal, ia pun berjanji akan segera menutup dan menyegel tempat hiburan yang disinyalir jadi tempat prostitusi dan peredaran narkoba tersebut.

“Lihat saja, dalam waktu dekat tempat itu (Barcelona) akan kita tutup dan segel. Apalagi semua elemen ormas keagamaan dan lainnya sudah menyurati Bupati agar izinnya tidak diperpanjang,” ucap Faisal saat dikonfirmasi, Sabtu (7/1).

Faisal pun berjanji akan menyita semua minuman keras jika ditemukan di dalam gedung Barcelona.

“Semua jenis minuman keras akan kita sita semuanya, karena izin mereka (Barcelona) menjual miras juga tidak ada,” katanya.

Dari seberang telepon, Faisal juga mengaku tidak akan memberikan toleransi untuk Barcelona. Karena, selain sudah menyepelekan pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Deliserdang, lokasi tempat hiburan malam itu juga berdekat dengan sekolah dan tempat ibadah.

“Tidak akan diperpanjang izinnya. Pasti akan kita tutup dan segel lagi tempat itu. Kapan tindakan itu kita lakukan, saya tidak bisa katakan, karena takut bocor,” ucap Faisal.

Diketahui sebelumnya, selain menyediakan belasan wanita di bawah umur untuk ‘diperjualbelikan’, di Barcelona Pool, Bar, KTV & Lounge, Jalan Williem Iskandar/Pancing, Medan, itu juga mudah memperoleh pil ekstasi. Karenanya tak heran jika tempat hiburan tersebut selalu ramai dipadati pengunjung, khususnya bagi pecinta narkoba dan seks.

Seperti pada malam pergantian tahun baru lalu. Terlihat belasan wanita berpakaian seksi berkumpul di lantai dua menunggu pengunjung membokingnya.

Belakangan diketahui, jika wanita muda seksi itu sengaja disiapkan pengelola Barcelona untuk menemai pengunjung, terutama yang buka KTV (room). Agar tak terendus aparat hukum, para wanita itu terkesan dipekerjakan dengan posisi Public Relation (PR).

Harganya pun bervariasi. Pengelola Barcelona mengenakan tarif (charge) Rp 400 ribu untuk satu wanita dengan durasi 3 jam. Tak cuma menemani saat berkaroke, wanita-wanita muda itu juga bisa diajak kencan. Ruang eksekusi juga telah disediakan pihak Barcelona. Sehingga para pengunjung tak perlu lagi beranjak ke hotel.

Hanya saja, tarif untuk kencan berbeda dengan tarif yang dikenakan pihak Barcelona. Untuk sekali main, para wanita penjaja seks itu mematok tarif mulai dari Rp 500 hingga Rp 1 juta.
Sayangnya Manager Operasional Barcelona, Hotman Siagaan tak bisa dikonfirmasi. Berulang kali dihubungi, ia enggan menjawab panggilan teleponnya. Begitu pula saat dilayangkan pesan singkat, Hotman tak membalas.

Sementara itu, Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting berjanji akan segera menyelidiki terkait pedagangan manusia dan peredaran narkoba di Barcelona Pool-Bar, KTV & Lounge tersebut. (tim)

Mungkin Anda juga menyukai