CALEG GOLKAR

Pemko Medan Diminta Bangun Jembatan Penyeberangan Di AH Nasution

Gedung DPRD Medan/ist

MEDAN (medanbicara.com)-Padatnya arus lalulintas dan tidak adanya akses untuk penyeberangan di Jalan AH Nasution Medan, tepatnya di depan sekolah Yayasan St Petrus Medan menjadi keluhan warga sekitar dan para orang tua siswa.

Seperti yang dikeluhkan masyarakat, Herman (34) yang kerap menyeberang di jalan yang padat kendaraan melintas itu, Senin (2/4).

Herman mengakui, dirinya merasa kurang nyaman saat menyeberang dari Simpang jalan Luku menuju Sekolah St Petrus, karena padatnya kendaraan. Bahkan, dia mengaku sudah pernah hampir diserempet mobil saat menyeberang, karena lokasinya dekat dengan fly over.

Kondisi itu diperparah dengan tidak adanya rambu-rambu menyeberang jalan, sehingga kendaraan melintas dengan kencang. Pemerintah diharapkan bisa mencarikan solusi terhadap keluhan masyarakat ini, ujar Andik menambahkan.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi A DPRD Medan, Drs Proklamasi K Naibaho mengatakan, untuk mengantisipasi padatnya arus lalulintas dan sulitnya masyarakat menyeberang jalan, ditambah lagi di pulau jalan dipasang pagar, Pemko Medan diminta membangun jembatan penyeberangan untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda motor.

“Daerah itu padat penduduk dan arus lalulintas serta rawan kecelakaan, makanya perlu dibuat jembatan penyeberangan. Sudah banyak terjadi kecelakaan lalulintas akibat tidak adanya jembatan penyeberangan tersebut,”katanya.

Untuk mengurangi angka kecelakaan lalulintas kata dia, hendaknya pemerintah membuat jembatan tersebut. Apalagi, pada pagi dan siang hari, banyak anak sekolah yang menyeberang jalan tersebut sehingga dikhawatirkan akan terjadi kecelakaan lalulintas.

“Jembatan itu hendaknya dibangun persis sebelum fly over Jamin Ginting. Banyak anak sekolah yang menyeberang di sana,”sebutnya.

Ditambahkannya, kendaraan yang lalu lalang di sekitar fly over itu sangat banyak dan melintas dengan kecepatan tinggi. Lokasi itu juga merupakan persimpangan menuju Jalan Pintu Air IV dan Simalingkar B sehingga padat pejalan kaki. Selain itu banyak kendaraan yang sering berhenti di persimpangan sehingga membuat lokasi jadi padat kendaraan dan pejalan kaki.

Untuk itu, Proklamasi mengharapkan pemerintah peduli dengan kondisi ini dan membuat solusi berupa jembatan penyeberangan agar semua pihak bisa merasa nyaman, ujarnya mengakhiri. (eko fitri)

 

Mungkin Anda juga menyukai