CALEG GOLKAR

Peringati HKAI, Smiling Kids Kampanyekan Deteksi Kanker Sejak Dini  

Pesulap asal Medan menghibur anak-anak berkebutuhan khusus pada Hari Kanker Anak Indonesia (HKAI) di Rumah Anak Sehat, Smiling Kids Foundation, Kamis (15/2) /eko fitri

MEDAN (medanbicara.com)-Kanker adalah penyakit pertumbuhan yang tidak normal dari sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Kanker bisa menyerang siapa saja termasuk anak-anak. Dan, hingga saat ini kasus kanker pada anak semakin hari semakin serius.

Oleh karena itu, Smiling Kids Foundation (SKF) menggelar kampanye deteksi dini dan penanganan kanker pada anak di Lapangan Merdeka, Medan, Kamis (15/2). Kampanye dilakukan dengan membawa maskot dan cosplay superhero seperti, superwomen, batman, snowman dan lainnya.

Selain itu, kampanye juga membawa orangtua dan anak penderita kanker namun yang sudah dalam tahap remisi atau tidak lagi dalam masa pengobatan.

“Kita mengajak orangtua dan anak yang sudah dalam tahap remisi. Pesan yang kita ingin kita sampaikan adalah mereka anak-anak penderita kanker perlu orang dewasa yang mendukung. Karena, mereka tidak bisa berjuang sendiri. Selain itu, kita juga ingin sampaikan bahwa kanker bisa disembuhkan apabila di deteksi secara dini,”kata Ketua Umum Yayasan Smiling Kids Foundation, Jenny Ong kepada wartawan disela-sela kampanye deteksi anak sejak dini dalam rangka peringatan Hari Kanker Anak Indonesia (HKAI), Kamis (15/2).

Pendongeng, saat menghibur anak-anak berkebutuhan khusus pada Hari Kanker Anak Indonesia di Rumah Anak Sehat, Smiling Kids Foundation, Kamis (15/2) /eko fitri

Menurut Jenny Ong, kanker pada anak sebenarnya bisa disembuhkan bila terdeteksi secara dini. Namun, sangat disayangkan banyak penderita kanker anak ditemukan pada stadium lanjut. Hal ini, disebabkan karena masih kurangnya informasi mengenai kanker secara umum dan terkhusus kanker pada anak. Tidak hanya terkendala pada informasi yang masih minim, tapi juga dikarenakan faktor ekonomi yang mengakibatkan orangtua enggan membawa anak untuk berobat.

“Untuk itulah kita mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa kanker anak dapat diusahakan sembuh apabila terdeteksi secara dini. Jadi, kita harapkan masyarakat dapat membawa anaknya ketika menemukan gejala kanker awal. Sebagai bukti anak-anak yang kita tangani sudah ada yang dalam tahap remisi (tidak lagi pada masa pengobatan),”jelasnya.

Pendongen saat menghibur anak-anak berkebutuhan khusus pada Hari Kanker Anak Inonesia (HKAI) di Rumah Anak Sehat, Smiling Kids Foundation, Kamis (15/2) /eko fitri

Fungsi Smiling Kids Foundation sendiri kata Jenny Ong, memfasilitasi masyarakat yang anaknya sedang dalam tahap pengobatan di rumah sakit di Medan. Dimana, beberapa penderita kanker anak berasal dari luar daerah yang di daerahnya tidak ada fasilitas pengobatan yang dibutuhkan.

“Banyak sekali orangtua yang memikirkan bagaimana biaya selama di Medan. Seperti, di Aceh. Memang ada pengobatan kemoterapi, tapi pengobatan kanker kan ada beberapa jenis. Misalnya, radioterapi yang tidak ada di daerah seperti, Aceh, Padang Sidempuan, Nias dan lainnya,”sebutnya.

Biasanya lanjut Jenny, bagi yang tidak ada jenis pengobatan didaerahnya, mereka dirujuk ke Medan.

“Tapi, mereka kan tidak punya tempat tinggal. Apalagi pengobatan kanker bisa lebih setahun. Itulah fungsi Smiling Kids. Menyediakan fasilitas rumah singgah, transportasi dan bagi yang belum punya BPJS kita bantu menyiapkannya,”bebernya.

Selama empat tahun berdiri sambungnya, sudah ada 100 lebih orangtua dengan berbagai kasus kanker anak dari berbagai daerah di Sumbagut yang datang ke Smiling Kids. Dari jumlah itu, 60 persennya kanker yang di derita adalah leukimia.

“Ada 20 kasus kanker anak setiap bulannya berdasarkan catatan yang datang ke Smiling Kids. Artinya, sudah sebegitu seriusnya. Tapi, Banyak masyarakat yang tidak tahu. Pemerintah sampai saat ini juga belum ada sikap yang konkrit. Dimana kita sudah beberapa kali sampaikan bahwa ada obat kanker yang tidak ditanggung BPJS. Harusnya pemda bisa bersikap apakah dibantu daerah,”ujarnya seraya menambahkan saat ini ada 30 anak penderita kanker yang ditangani dan ada 10 anak sedang dalam tahap remisi.

Penasihat Smiling Kids Foundation, Bhantara Moeda Nasution berharap, agar semua pihak mengerti bagaimana bahaya kanker itu sebenarnya. Karena, selama ini banyak anak penderita kanker yang datang ke rumah singgah SKF ketika sudah memasuki stadium akhir.

“Peluang sembuh bagi penderita kanker stadium akhir itu sangat tipis. Paling, dokter hanya memberi tindakan valiatif yaitu pemberian obat untuk mengurangi rasa sakitnya saja. Kenapa meraka datang pas stadium akhir, karena masyarakat tidak tahu apa itu kanker dan gejalanya. Dengan kampanye dan sosialisasi ini masyarakat diharapkan sadar melakukan deteksi kanker sejak dini pada anaknya,”bebernya.

Selain kampanye deteksi kanker sejak dini, peringatan Hari Kanker Anak Indonesia juga diwarnai dengan hiburan berupa pertunjukkan sulap dan dongeng anak. Turut hadir, Pembina Smiling Kids Foundation, dr Irwanto. (eko fitri)

 

 

 

Mungkin Anda juga menyukai