CALEG GOLKAR

Salman Alfarisi Kecewa Terkait Perda MDTA

Penasihat Fraksi PKS DPRD Medan, Salman Alfarisi/ist

MEDAN (medanbicara.com)-Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan mengaku, kecewa dengan Bagian Hukum Pemko Medan yang hingga kini belum kunjung menerbitkan Peraturan Walikota Medan terkait Peraturan Daerah tentang pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliya (MDTA).

Kekecewaan ini dikarenakan pelaksanaan Perda MDTA sesuai amanah perda harus direalisasikan Juni 2018 mendatang.

“Ini kelalaian serius Pemko Medan, padahal rentang waktu yang diberikan selama empat tahun sudah sangat luar biasa,” jelas Penasihat Fraksi PKS DPRD Medan, Salman Alfarisi pada acara hari aspirasi  yang bertajuk “Nasib Perda Keumatan di Kota Medan”, Kamis (22/3).

Dengan sisa waktu tinggal 3 bulan lagi, Salman Alfarisi menilai, Pemko Medan akan sulit melaksanakannya meskipun hari ini Pemko Medan menerbitkan perwalnya.

“Dengan waktu yang tiga bulan lagi, kami menilai Pemko Medan akan sulit merealisasikannya,” jelas Salman.

Salman mengingatkan, jangan sampai kelalaian ini mengakibatkan anak-anak yang beragama islam tidak bisa masuk ke sekolah negeri karena tidak memiliki ijazah MDTA.

“Kami khawatir dengan kelalaian ini, anak-anak yang beragama Islam ditolak masuk ke sekolah negeri karena tidak memiliki ijazah MDTA,” tegas Salman.

Untuk itulah katanya, politisi yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PKS Kota Medan mengharapkan Pemko Medan melakukan terobosan, sehingga proses pembuatan petunjuk teknis tidak saling melempar bola.

“Kita mengharapkan ada terobosan, kita tidak ingin melihat setia instansi di Pemko Medan saling lempar bola,” jelasnya.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Kasubag Perundang-undangan Bagian Hukum Pemko Medan, Joshua Sitompul mengatakan, sejak diundangkan pada 2014 lalu, Pemko Medan telah melakukan koordinasi dengan Kementrian Agama. Sampai saat ini, terkait Perda ini masih ada tarik ulur.

“Sampai saat ini, masih ada tarik ulur di kementrian agama, padahal dari struktur perda sudah sangat bagus. Saat ini penanganan perda tersebut berada di bagian Sosial dan Pendidikan,”sebutnya. (eko fitri)

 

Mungkin Anda juga menyukai