CALEG GOLKAR

Sambut Bulan Suci Ramadan, Makam Digenangi Banjir Rob, Warga Tetap Berziarah

Tampak beberapa kuburan tergerang air berasal dari banjir Rob di TPU Belawan. (lir)

BELAWAN (medanbicara.com)- Menjelang datangnya bulan Suci Ramadan 1440 H tahun 2019 sudah menjadi tradisi bagi Umat Islam melakukan ziarah kubur, sebagai bentuk pengiriman doa kepada orangtua ataupun keluarga yang telah meninggal dunia.

Meski Taman Pemakaman Umum (TPU) di Jalan TM Pahlawan, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, digenangi banjir rob, warga tetap melakukan ziarah kubur. Amatan wartawan, Sabtu (4/5/2019) sore, TPU yang terletak di Jalan TM Pahlawan yang luasnya lebih 5 hektar itu tetap saja ramai dikunjungi warga.

Masyarakat yang datang ke TPU tersebut ada yang berasal dari Jakarta, Riau, Palembang dan Aceh serta luar kota lainnya.

“Saya sudah sampai di lokasi pemakaman ini untuk berziarah di makam ayah, karena air pasang laut sedang naik, ziarah diteruskan aja,” ujar Mala (52), warga Pekanbaru, Riau, yang berziarah ke makam ayah kandungnya dan sejumlah makam keluarga lainnya.

Akibat banjir rob mengenangi areal TPU, sebagian warga ada juga yang membacakan doa di pinggir jalan.

Camat Medan Belawan, Ahmad SP bersama seluruh kepala lingkungan serta unsur muspika plus melakukan bakti sosial membersihkan saluran parit di kawasan TPU.

Dikatakan Ahmad, pembersihan kawasan TPU untuk memberikan kemudahan bagi warga yang datang berziarah. Bahkan pihak muspika menyediakan tenda untuk warga beristirahat, mengingat saat ini cuara sangat ekstrim.

"Selain itu, untuk memberikan keamanan kepada warga, sejumlah personel polisi dan kepala lingkungan disiagakan di TPU," ujar Ahmad.

Sementara di tempat perkuburan umum (TPU) Muslim, di Jalan Marelan Raya Pasar III Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, juga ramai dikunjungi warga yang akan berziarah di kuburan para keluarga yang telah terlebih dahulu dipanggil Yang Maha Kuasa.

Sabtu (4/5/2019) sore, ratusan warga tidak hanya membawa bunga dan sebotol air, namun para peziarah umumnya membawa Surat Yasin sebagai bacaan yang akan difidyahkan bagi ahli kubur dari masing-masing keluarga peziarah.

Di sekitar lokasi kuburan tampak juga diramaikan para penjual bunga yang sibuk menawarkan bungkusan bunga kepada peziarah yang datang. Harganya bervariasi mulai harga Rp5.000 per bungkus hingga harga Rp10 ribu per bungkus.

Salah seorang pedagang bunga musiman spesial untuk ziarah, Sarmini (37), warga seputar TPU Muslim di Jalan Marelan Raya Pasar III Kelurahan Rengas Pulau ketika ditemui mengatakan, dirinya menjual bunga ziarah hanya saat menjelang bulan Ramadan. Untuk sehari-harinya di waktu pagi, ia mengaku berdagang sayuran di Pajak Tradisional Pasar V Marelan.

"Seminggu mau bulan puasa saya jual bunga ziarah di sini. Tapi kalo hari biasa saya jualan sayuran di pajak Pasar V Marelan," kata Mini.

Sementara peziarah, Mardiah (29), penduduk Jalan Komplek Marelan Indah Pasar III Kelurahan Rengas Pulau mengatakan, setiap tahunnya sejak masa kanak-kanak hingga sekarang, dirinya tidak luput dari pergi berziarah saat memasuki bulan puasa.

“Setiap mau puasa kurang abdol rasanya kalo enggak berziarah, sebab tradisi berziarah ini sudah dilakukan sejak saya kecil setiap dua atau tiga hari sebelum bulan Ramadan,” cetus Mardiah.

Suasana keramaian juga terlihat di TPU Jalan KL Yos Sudarso Km 7 tepatnya di seberang jalan Kantor Lurah Tanjung Mulia Kecanatan Medan Deli. Kedua lokasi TPU itu tanpak ramai dikunjungi para peziarah yang datang bersama keluarga. Arifin (51) mengaku, sengaja datang berziarah ke makam orang tuanya dari luar kota bersama istri dan 3 orang anaknya. Ia tampak kebingungan saat hendak mencari makam ibunya.

Karena sudah dua tahun tidak berziarah, jadi sepertinya sudah berubah.

“Saya bersama keluarga ba­ru sampai tadi malam di Medan. Sudah 2 kali puasa kami tidak ziarah kemari. Makanya sayapun sudah lupa di mana posisi makam orangtua saya,”jelas Arifin.

Jalan Marelan Raya depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pasar III Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan juga tampak ramai dan dipenuhi oleh kendaraan roda dua maupun roda empat milik para peziarah yang terparkir.

Akibatnya arus lalulintas tampak sedikit macet. Walaupun di situ tampak juru parkir yang mengaturnya. (lir)

Mungkin Anda juga menyukai