CALEG GOLKAR

Sekolah dan Masjid Gerah Keberadaan Barcelona Pool-Bar

pengunjung yang ramai ke barcelona pool-bar, ktv & lounge

MEDAN (medanbicara.com) – Keberadaan tempat hiburan malam Barcelona Pool-Bar, KTV & Lounge di Jalan Williem Iskandar/Pancing Medan sudah semakin meresahkan. Selain tak memiliki izin, tempat ini juga sudah mencemari keberadaan sekolah islam dan masjid di sekitarnya.

Kepala Sekolah Yayasan Perguruam MAN II, Ali Masran Daulay secara terang-terangan mengaku jika keberadaan "tempat dugem" yang akrab disebut Barca itu sudah sangat mengganggu aktifitas belajar mengajar para siswanya.

“Sangat mengganggu dan kurang pantas kalau hiburan malam itu beroperasi di lingkungan padat penduduk dan lingkungan sekolah serta dekat dengan rumah ibadah (masjid-red),” kata Ali Masran Daulay, Kamis (19/1).

Ali pun meminta agar pihak Pemkab Deliserdang segera melakukan tindakan tegas dengan menutup tempat hiburan yang tidak memiliki izin dan diduga menjadi sarang peredaran narkoba, perdagangan wanita di bawah umur, serta menjual minuman keras tanpa label tersebut.

Hal serupa juga diungkapkan Dedi, Nazir Masjid di seberang Barcelona. Pihaknya juga sangat keberatan dengan keberadaan Barcelona karena dentuman musik yang dikeluarkan cukup mengganggu umat Islam yang sedang beribadah.

“Ini sudah sangat menyalahi aturan. Seharusnya, tempat hiburan malam tidak diperbolehkan beroperasi di sekitar lingkungan masjid dan areal pendidikan. Pemerintah harus nya mengkaji ulang lokasi tersebut, jangan hanya karena menerima sejumlah tempat hiburan itu dibiarkan beroperasi,” kecam Dedi.

Saat ini memang nama Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata dan Kebudayaan Deliserdang Faisal Arif Nasution menjadi pembicaraan. Sebab, diduga kuat aparat terkait telah menerima "upeti" dari pengelola Barcelona. Pasalnya, sudah secara terang-terangan tidak memiliki izin namun pihaknya belum juga berani mengambil tindakan tegas.

Padahal Faisal Arif Nasution sempat sesumbar akan segera menutup bahkan menyita minuman keras yang diperjualbelikan dengan bebas di Barcelona.

“Jangan cuma ditutup, minuman kerasnya pun akan kita sita semua, karena mereka (Barcelona) juga tidak mengantongi izin menjual minuman keras,” ucap Faisal Arif Nasution kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Sementara mantan Camat Percut Seituan itu juga mengaku sedang mencari pasal yang bisa menyeret pemilik Barcelona ke ranah hukum, mengingat pasal soal perizinan sangat lemat aturannya.

Tapi kenyatannya, hingga Kamis (19/1) malam ini, lokasi hiburan malam yang jelas-jelas melanggar peraturan pemerintah itu masih tetap langgeng beroperasi.

Sayangnya, upaya konfirmasi wartawan ke pihak Barcelona selalu gagal. Manager Operasional Hotman Siagian selalu enggan mengangkat telepon selulernya dan bahkan membalas pesan yang dikirimkan via SMS dan Whatsaap. (tim)

Mungkin Anda juga menyukai