CALEG GOLKAR

Tensi Tak Turun, Lalu Depresi, Sreet…Potong Nadi di Bangunan Belum Jadi

Begini kondisi mayat saat ditemukan. (ist)

MEDAN (medanbicara.com)-Sahala Hutabarat (59) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara memotong urat nadinya sendiri.

Sreet, darah segar mengucur deras dari urat nadinya di satu bangunan yang sedang dipugar, di Jalan Sempurna Ujung, Kecamatan Medan Kota.

Pria yang tinggal di Jalan Kemiri II No 27, Kecamatan Medan Kota ini pun akhirnya tewas seketika dengan kondisi tangan berdarah-darah, Sabtu (14/7/2018) sekira pukul 11.00 WIB.

Kabar tewasnya korban dengan cara memotong urat nadinya tersebut diterima pihak Mapoksekta Medan Kota. Sejurus kemudian, personel Pawas dan Piket Reskrim Polsek Medan Kota yang sedang melaksanakan piket langsung datang ke lokasi kejadian.

Bersama Tim Inafis Polrestabes Medan, personel Pawas dan Piket Reskrim kemudian mengevakuasi jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan, guna kepentingan otopsi.

“Atas penemuan mayat tersebut, pihak kita sudah memeriksa tiga orang saksi, yakni Suwarjo selaku tukang parkir, Eriawati dan seorang pembantu bernama Lisnawati,” kata Kapolsekta Medan Kota, Kompol Revi Nurvelani SIK didampingi Kanit Reskrim, Iptu Suhardiman SH kepada wartawan, Minggu (15/7) petang.

Dikatakan Revi, aksi nekat korban sempat dipergoki saksi Lisnawati yang saat itu sedang mengelap kaca jendela di lantai 3 rumah majikannya yang tak jauh dari lokasi kejadian.

“Dari lokasi kejadian ditemukan barang bukti satu buah dompet, KTP atas nama Sahala Hutabarat dan satu unit pisau cuter yang digunakan korban untuk memotong urat nadinya,” terang mantan Kasat Reskrim Polres Binjai ini.

Saat dilakukan visum terhadap jenazah korban di lokasi kejadian tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban."Dugaan sementara korban tewas akibat bunuh diri dan saat ini jenazah korban berada di kamar mayat RS Bhayangkara Medan, sambil menunggu jenazah diambil pihak keluarga korban," tandas Alumni Akpol Tahun 2005 itu.

Sebelum ditemukan tewas bersimbah darah dengan posisi terduduk dengan genangan darah segar membasahi pakaian dan tanah, korban sempat pamit ke istrinya mau pergi ke Siantar.

Informasi dari keluarganya, korban diduga depresi karena penyakitnya tak kunjung sembuh, sehingga nekat memotong urat nadi tangan kirinya.

Istri korban, yang datang ke TKP terlihat histeris. Dia tak menyangka suaminya mengambil jalan pintas. “Nggak ada masalah, anaknya pun baik-baik semua. Makanya kami heran, tadi pagi dia bilang mau pergi ke Siantar, pukul 07.00 WIB, dia keluar dari rumah. Ya, memang sakitnya hypertensi selama ini, 200 per 100 tensinya,” terangnya.

Selain diduga depresi karena penyakit yang dideritanya, korban juga diduga depresi akibat terlalu bersedih karena abang kandungnya baru meninggal dunia, beberapa hari lalu. (edi/msc)

Mungkin Anda juga menyukai