CALEG GOLKAR

Wisuda Unpab Ke 59 Bernuansa Etnis Jawa

Rektor Unpab, M Isa Indrawan saat diwawancarai wartawan usai melaksanakan wisuda ke 59 di gedung selecta, Medan, Sabtu (23/12)./eko fitri

MEDAN (medanbicara.com)-Setiap kali menggelar wisuda, Universitas Pancabudi (Unpab) kerap mengangkat tema kearifan lokal daerah Sumatera Utara. Wisuda ke 59 yang digelar di gedung Selecta, Medan, Sabtu (23/12) kali ini Unpab mengusung kearifan lokal dari etnis Jawa. Dari mulai pakaian yang dikenakan, dekorasi hingga tarian dan musik semuanya bernuansa Jawa.

Tampak, jajaran Unpab dari mulai dosen, panitia dan mahasiswa yang turut menjadi panitia mengenakan kostum dari etnis Jawa. Yang pria mengenakan blankon dikepalanya. Begitupun, yang perempuan mengenakan pakaian kebaya Jawa dan hiasan bunga melati. Kemudian, ada tarian dan musik Jawa. Menariknya, di usai acara, semua jajaran rektorat Unpab menyanyikan lagu “Sayang” versi bahasa Jawa yang dipopulerkan penyanyi indonesia, Via Vallen.

Rektor Unpab, Dr Muhammad Isa Indrawan, S.E, M.M.mengatakan, dalam pelaksanaan wisuda, Unpab memang  mengusung kearifan lokal yang berbeda-beda setiap kali wisuda. Tujuannya, untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di Sumut agar kearifan lokal dapat berkontribusi dalam pembangunan baik lokal dan nasional.

“Kitakan memiliki kearifan lokal yang  beragam. Setiap tahun kita usung untuk melestarikan kearifan lokal didaerah kita. Melayu, Batak sudah. Kali ini, kita usung dari etnis Jawa, yang lembut-lembut. Wisuda kedepannya bisa dari daerah lain. Ini memang ada kaitannya dengan kampus tamadun yaitu, kampus yang membangun peradaban dan kemandirian, salah satunya adalah mengkat kearifan lokal,"jelas Isa.

Isa menyebutkan, mahasiswa yang di wisuda kali ini sebanyak 674 wisudawan/wisudawati yang terdiri dari 16 orang wisudawan dari Program Dipoloma Tiga (D3), 610 orang wisudawan/wisudawati dari Program Strata Satu (S-1), dan 48 orang wisudawan/wisudawati dari Program Strata Dua (S-2).

Dari 610 wisudawan/wisudawati Program S-1, ada satu wisudawan di antaranya memperoleh predikat  cumlaude, dengan Indek Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi 3,93 (Tiga Koma Sembilan Tiga) atas nama Daud Kilau dari Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam.

Sementara, waktu tempuh studi tercepat S1 yaitu 3 Tahun 5 Bulan yang diraih oleh 3 orang wisudawan. Hingga saat ini jumlah lulusan UNPAB telah berjumlah 9.476 orang.

"Saya berharap kepada para wisudawan/wisudawati untuk mendukung program Tracer Study Alumni Unpab melalui pengisian data di website alumni Unpab.  Hal ini tidak lain sebagai upaya kami untuk mengetahui relevansi lulusan Unpa dalam dunia kerja, yakni kesesuaian antara proses pendidikan di Unpab dengan realitas di dunia kerja,"sebutnya.

Wisuda Unpab ke 59 yang berbuansa etnis Jawa. Dari mulai rektorat hingga panitia mengenakan pakaian adat Jawa/eko fitri

Wisuda Unpab ke 59 yang berbuansa etnis Jawa. Dari mulai rektorat hingga panitia mengenakan pakaian adat Jawa/eko fitri

Disisi lain, pada pidato wisudanya yang mengusung tema "Peningkatan Mutu Lulusan Dalam Mewujudkan World Class University 2033 dalam Bingkai Tamadun Mandiri Unpab", Rektor Unpab, Isa Indrawan juga mengingatkan kepada seluruh civitas akademi di Unpab bahwa untuk menuju World Class University, ada beberapa syarat yang harus dipersiapkan.

Diantaranya sebutnya, kualitas penelitian, mutu lulusan dan kesempatan mendapatkan pekerjaan, lualitas pengajaran dan infrastruktur. Kemudian, untuk empat syarat tersebut harus juga dilengkapi dengan beberapa kriteria penguatan antara lain, 40 % tenaga pendidik bergelar Ph.D, publikasi internasional 2 papers/staff/tahun, jumlah mahasiswa pasca 40% dari total populasi mahasiswa (student body), anggaran riset minimal US$ 1300/staff/tahun, jumlah mahasiswa asing lebih dari 20%, dan Information Communication Technology (ICT) 10 KB/mahasiswa.

"Semua perguruan tinggi yang ada di Indonesia saling berlomba untuk memenuhi segala persyaratan diatas, seluruh energi yang ada semua diarahkan untuk mempersiapkan perguruan tinggi tersebut agar dapat bersaing secara internasional. Begitupun UNPAB yang telah menetapkan program jangka panjangnya melalui Milestone 2009-2033 telah menetapkan bahwa pada tahun 2033 menjadi Universitas Berkelas Dunia (World Class University),"pungkasnya. (eko fitri)

 

Mungkin Anda juga menyukai