CALEG GOLKAR

Ini Sosok Sopir Bus yang Tewaskan 21 Orang, Tak Mau Dibantu Warga Meskipun Kondisinya Parah…

Muhammad Adam menahan sakit sesaat bus sarat penumpang masuk jurang, di jalan alternatif Cikidang-Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018). (dtn)

SUKABUMI (medanbicara.com)- Muhammad Adam menahan sakit sesaat bus sarat penumpang masuk jurang, di jalan alternatif Cikidang-Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018).

Darah mengucur di pelipis kanan. Sejumlah warga berupaya membantunya. Namun Adam sambil ngesot menghindari warga yang saat itu sibuk menolong penumpang bus.

Seorang warga sewaktu detik-detik pascabus masuk jurang, merekam suasana horor dan kepanikan. Dalam video yang viral di media sosial ini terekam Adam menolak pertolongan warga. Warga tak menyangka Adam ternyata sopir bus maut tersebut.

Pria bersinglet itu seolah menghindari bus. “Dia yang di video, yang ngesot-ngesot dari lokasi kecelakaan,” kata Usman, warga yang pertama kali merekam video dan mengevakuasi Adam.

Keberadaan Adam luput dari perhatian warga lainnya yang tengah berjibaku menyelamatkan penumpang bus. Sejumlah warga sempat mencari-cari keberadaan Adam hingga pukul 03.00 WIB, Minggu (9/9).

Minggu pagi, Adam ditemukan oleh pemandu arung jeram. Si pemandu itu lalu memberi tahu ke warga. Lokasi penemuan itu berjarak dua kilometer dari titik bus kecelakaan yang menewaskan 21 orang.

"Ternyata dia ada di pinggir sungai, katanya haus," ucap Usman.

Saat ditemukan kondisi Adam luka di tangan dan kaki kanan sehingga menyulitkannya untuk berjalan. Kepada warga, Adam mengaku sebagai kondektur.

"Kalau dia kondektur kenapa dia kabur, saya yakin dia bersembunyi karena takut. Tapi karena kondisinya terluka dia tidak bisa lari jauh," ujar Usman.

Polisi menyelidiki asal usul Adam. Terungkaplah jati diri pria tersebut. Fakta-fakat disampaikan polisi bahwa Adam menggantikan sopir bus, Jahidi, saat kendaraan itu memasuki jalan alternatif Cikidang.

Nahas, bus oleng saat menghindari motor yang melintas lalu terperosok ke dalam jurang. Sebanyak 21 orang tewas, termasuk Jahidi, sang sopir.

"Saat di turunan leter S dia mengaku bus mengalami kendala rem. Dia berusaha menghentikan rem dengan paksa. Menarik rem dan pindah gigi dari enam ke satu. Mengetahui mobil tidak bisa dikendalikan, dia berusaha menepi namun ada motor. Saat menghindar, bus masuk ke jurang," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.

Warga mengetahui insiden tersebut bergegas mengevakuasi para korban. Kala itulah Adam diduga berusaha melarikan diri.

"Dia tidak mau dibantu, masyarakat sengaja menghampirinya bahkan ada yang mau menggendong dengan maksud untuk mempermudah evakuasi tapi dia menolak, berarti indikasinya dia ingin menghilangkan jejak," ujar Nasriadi.

Kini polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan maut tersebut. "Apakah rem blong atau human error kita tunggu dari hasil olah TKP dan hasil analisa dari tim Traffic Accident Analysis (TAA)," kata Nasriadi.

Direktorat Jendral Perhubungan Darat (Ditjen Hubdar) menemukan sejumlah fakta terkait kecelakaan bus Jakarta Wisata Transportasi di jalan alternatif Cikidang-Palabuhanratu, Sukabumi.

Fakta pertama yang diungkap terkait bus adalah soal KIR, dari tahun 2016 bus tersebut diketahui tidak melakukan uji berkala sehingga aspek keselamatan atau kelaikan kendaraan angkutan umum tersebut tidak terjamin.

"Kondisi kendaraan dari tahun 2016 tidak melakukan uji berkala atau KIR, efeknya tidak terjamin aspek keselamatan atau laik jalannya tidak terjamin," kata Dirjen Hubdar Budi Setiadi. (dtn)

Mungkin Anda juga menyukai