CALEG GOLKAR

Innalillahi…Imam Salat Jumat Meninggal Saat Rakaat Kedua, Ini Permintaannya Sebelum Sakratul Maut

Sejumlah warga mengikuti proses pemakaman almarhum imam Masjid Jami Sampit, HM Sadri Arsyad. (bci)

SAMPIT (medanbicara.com)- Almarhum Muhammad Sadri Arsyad, sempat menyampaikan pesan kepada kerabatnya, sebelum meninggal dunia saat mengimami Salat Jumat di Masjid Jami Sampit, Jumat (14/9/2018).

“Almahrum ayah saya sempat berwasiat. Jika meninggal dunia, minta dimandikan dan disalatkan di Masjid Jami ini juga," kata anak pertama almarhum, Zainal Hakim, Jumat (14/9/2018).

Rupanya wasiat itu merupakan permintaan terakhir, dan seakan menjadi firasat sebelum almarhum berpulang ke Rahmatullah.

Kerabat tidak menyangka jika almarhum meninggal pada saat menjadi imam Salat Jumat. Apalagi semasa hidupnya, tidak ada penyakit berat diderita almarhum.

"Tidak ada penyakit berat yang diderita almarhum ayah saya ini. Beliau hampir setiap hari dalam lima waktu azan di Masjid Jami," kata Hakim.

Almarhum meninggal dunia pada rakaat kedua Salat Jumat. Tepatnya setelah membaca surah Al Fatihah, almarhum ambruk. Kemudian, makmum di belakangnya menggantikan posisi imam hingga Salat Jumat selesai.

“Setelah baca Al-Fatihah rakaat kedua, beliau ambruk jatuh dan langsung sujud di sajadah, langsung tidak bangun dan meninggal dunia dengan tenang di tempat,” ujar Supriadi, Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur.

Supriadi menuturkan, dirinya memang tak berada di lokasi saat kejadian tersebut. Namun berdasarkan informasi yang dia himpun bersama Bupati Kotarawingin Taufik Mukri, serta dari sejumlah saksi yang dia dengar, almarhum Sadri nyatanya tak menunjukkan tanda-tanda sakit sebelumnya.

Rakaat pertama bahkan berjalan begitu lancar. Baru kemudian di rakaat kedua, kata dia, sang imam mendadak ambruk dalam posisi sujud begitu saja. Melihat hal tersebut, jemaah di bekalangnya pun berinisiatif mengambil posisi sebagai imam. “Imam digantikan makmum melanjutkan baca surat berikutnya,” jelasnya.

Usai salat Jumat, situasi Masjid Jami Sampit pun seketika gempar. Tubuh Sadri yang tidak bergerak itu pun langsung dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit. Setelah diperiksa, Sadri sudah meninggal dunia.

Menurut Supriadi, almarhum Sadri selama ini dikenal sebagai sosok yang bersahaja di masyarakat. Ilmu agama yang dimiliki sosok Sadri pun tak perlu diragukan lagi. “Beliau pengurus Masjid Jami dan guru ngaji serta ceramah agama. Beliau adalah qori tilawah tingkat provinsi,” tandasnya. (kmp/bci)

Mungkin Anda juga menyukai