CALEG GOLKAR

Lagi di Ranjang Ibu Muda Ini Diraba-raba, Dikira Suami Tak Tahunya…

ilustrasi (poskota)

REMBANG (medanbicara.com)- Seorang remaja warga Desa Wuwur Kecamatan Pancur, Rembang, berinisial AJP (18) dilaporkan ke polisi. Ia dilaporkan dengan dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan terhadap istri orang.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Rembang, Ipda Rukmini saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan terkait peristiwa dugaan pelecehan tersebut. Kini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.

“Ya benar ada pengaduan, saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan,” terang Rukmini saat dikonfirmasi wartawan, Senin (6/8/18).

Ibu muda yang jadi korban adalah DA (30) warga RT 1/RW 1, Desa Ngulangan Kecamatan Pancur, Rembang. Dari pengakuannya, saat itu pukul 23.30 WIB ,ia tengah tidur di kamarnya. Namun tiba-tiba ia merasa ada yang meraba pantatnya.

Awalnya ia tak merespon rabaan tersebut, sebab ia mengira orang itu adalah suaminya. Namun, tak lama kemudian, pelaku menyalakan lampu senter smartphone ke arah korban. Saat itulah korban baru tersadar bahwa ada orang asing di dalam kamarnya.

“Saya mengira itu suami. Sehingga saya abaikan saja. Namun sesaat kemudian tiba tiba ada orang muncul dengan menggunakan HP yang digunakan untuk menyenter saya. Saya terperanjak bangun menyalakan lampu, melihat jam setengah 12 malam dan benar ada orang laki laki yang sembunyi dibalik tembok dalam tempat tidur saya,” katanya kepada wartawan.
Baca juga: Kebakaran Gudang Barang Rongsok di Semarang, 15 Damkar Dikerahkan

DA bercerita, pelaku sempat memohon agar tidak melaporkan dengan alasan keselamatan jiwanya bisa terancam. Namun saat itu korban secara spontan berteriak. Suaminya yang sedang berada di kamar sebelah langsung menghampiri korban.

Pelaku yang dalam posisi terjebak di dalam kamar, akhirnya diintrogasi oleh korban beserta suaminya. Tak lama kemudian, datanglah kepala desa beserta para perangkatnya ke rumah korban.

“Dia (pelaku) awalnya ngakunya mau ambil charger HP, tapi kemudian ngaku kalau mau ambil uang. Tapi anehnya, saat kejadian saya itu uang ditaruh di tolet toko hasil kerjaku, tapi tidak diambil. Semua tahu anak itu warga desa Wuwur. Kalau mau curi uang, mengapa harus memegang, harusnya cepat- cepat kabur,” imbuhnya.
Baca juga: Usia 15 Tahun Masuk Fak Teknik, Ini Mahasiswa Termuda di UGM

Di satu sisi, DA juga merasa malu dan beban mental. Sebab para warga dan tetangga berasumsi bahwa DA sengaja memasukkan pria (pelaku) tersebut ke dalam rumahnya saat malam hari.

“Asumsi di masyarakat saya dipandang rendah dianggap memasukkan anak itu ke kamar. Nama baik saya sebagai wanita rendah digunjingkan masyarakat. Dituding yang tidak-tidak. Sehingga saya berharap aparat bisa memproses dia," pintanya. (dtn/bgs)

Mungkin Anda juga menyukai