CALEG GOLKAR

3 Jenazah Masih di Sekitar Sumur Minyak Meledak

Lokasi ledakan sumur minyak di Aceh. (Ist)

ACEH TIMUR (medanbicara.com)-Tiga jenazah korban dilaporkan masih terjebak di sekitar sumur minyak ilegal yang meledak di Desa Pasir Putih, Ranto Pereulak, Aceh Timur. Hal tersebut disampaikan keluarga korban yang menyebut masih ada keluarganya yang belum ditemukan atau belum bisa dievakuasi dari sekitar sumur tersebut.

“Tadi ada laporan dari para keluarga korban, kalau di lokasi ledakan sumur minyak ilegal itu masih ada sekitar tiga orang yang terjebak di kobaran api. Ini laporan yang kita terima dari keluarga korban. Namun belum bisa kita pastikan,” kata anggota tim SAR Aceh Timur, Herman saat dihubungi wartawan, Kamis (26/4/2018).

Menurut Herman, masyarakat dan para keluarga korban meyakini masih ada sekitar tiga orang lagi korban tewas yang berada tidak jauh dari lubang semburan sumur minyak meledak itu.

“Masyarakat dan keluarga korban bilang masih ada. Namun belum bisa diangkat dan dievakuasi karena api masih hidup walau sudah 24 jam lamanya,” sebut Herman.

Akibat ledakan ini, 19 orang tewas dan 40 orang lainnya mengalami luka berat. Para korban luka berat sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Zubir Mahmud di Idi Rayeuk, Rumah Sakit Graha Bunda di Idi Rayeuk, dan Rumah Sakit Umum Sultan Abdul Azis Syah di Peureulak.

Sementara itu, semburan api yang berasal dari sumur minyak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, sudah 24 jam menyala. Tak ada tanda-tanda api segera padam.

"Belum bisa diatasi. Karena menurut analisa tim pertambangan itu, ada namanya trap gas, gas yang terjebak itu. Itulah yang mendorong api terus menyala," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek saat dimintai konfirmasi oleh wartawan, Kamis (26/4/2018) pukul 01.50 WIB.

Dadek menjelaskan tim dari Dinas ESDM Pemerintah Provinsi Aceh saat ini melakukan pengamatan untuk melihat apakah semburan api akan mereda seiring dengan waktu. "Tim pertambangan dipimpin langsung oleh Kadis (ESDM)-nya, Insinyur Akmal Husein. Mereka bilang kalau gas terjebak biasanya kobaran api akan habis dengan sendirinya. Tapi waktunya tak menentu, bisa 2-3 hari, bisa 2-3 minggu," jelas Dadek.

Dadek menerangkan tim dari BPBA telah mengevakuasi warga agar tak mendekati titik sumur minyak yang meledak. Pihaknya juga telah mengupayakan agar api tak merambat ke permukiman warga serta sumur minyak lainnya yang berjarak dekat dengan lokasi.

"Secara penanggulangan bencana, kita melakukan evakuasi supaya masyarakat jangan lewat lokasi dan apinya jangan sampai membakar rumah dan sumur yang lain," tutur Dadek.

Ledakan sumur minyak ini terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari kemarin, Rabu (25/4). Ledakan terjadi saat warga ramai-ramai menggali lokasi keluarnya minyak. Warga hendak mengumpulkan minyak untuk disimpan dalam drum.(dtn/aud/nvl)

Mungkin Anda juga menyukai