CALEG GOLKAR

Aduh! Pinjam Pistol Kawan, Oknum Penyidik Reskrim Tembak Kepala Sendiri, Maafkan Aku Tuhan, Aku yang Salah…

Brigadir Kristian Poltak Bosta Sitorus semasa hidup. (Facebook)

BATAM (medanbicara.com)– Personel Polsek Batu Ampar geger setelah seorang personelnya bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri, Rabu (13/2/2019) siang.

Informasi yang dihimpun, personel tersebut merupakan oknum penyidik Reskrim Polsek Batu Ampar bernama Brigadir Kristian Poltak Bosta Sitorus, warga Jaan Kangkung, Kelurahan Lubuk Baja Kota, Kecamatan Lubuk Baja, Batam.

Situasi di Mapolsek Batu Ampar, Jalan Yos Sudarso No 1, Kota Batam, Provinsi Kepri, mendadak ramai seketika. Beberapa pejabat kepolisian kemudian datang ke lokasi. Satu unit ambulans dari Polresta Barelang kemudian masuk ke lokasi. Begitu juga petugas dari Dokkes Polda.

Peristiwa itu disebut berawal ketika Brigadir Kristian meminjam senpi milik rekannya dengan alasan ingin mengurus pengajuan senpi dinas.

Begitu senpi berisi amunisi itu dipinjamkan, Brigadir Kristian langsung menembakkan senpi tersebut ke arah kepalanya. Sontak, suasana di Mapolsek Batu Ampar pun geger.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait motif bunuh diri tersebut. Namun, penyidik yang baru bertugas selama 6 bulan di Mapolsek Batu Ampar itu diduga mengidap penyakit myotonia congenita atau kaku otot.

Kabar lain menyebutkan, Brigadir Kristian dikabarkan sempat bertengkar dengan seseorang sebelum nekat melakukan bunuh diri.

Salah seorang pelayan kantin yang berada dekat dengan Mapolsek Batu Ampar mengatakan, Poltak sempat bertengkar dengan seseorang saat berada di dalam Mapolsek.

“Tapi enggak tahu juga berantem sama siapa,” ujarnya, Rabu (13/2/2019).

Ia juga menjelaskan, kejadian dugaan bunuh diri tersebut sekira pukul 12.00 WIB.

“Tapi katanya mereka (polisi) enggak berani lapor,” kata wanita itu lagi.

Keraguan terkait kabar dugaan bunuh diri juga timbul di lingkungan keluarga Poltak.

Seorang sepupu Brigadir Kristian yang datang ke Mapolsek Batu Ampar mengatakan, dia terakhir kali bertemu dengan saudaranya itu 3 minggu lalu.

Saat itu, Kristian tidak terlihat seperti orang yang tengah memiliki masalah. Selain itu, rumah tangga Poltak dengan istrinya Hilda Delvia Pakpahan juga harmonis.

“Saya terakhir bertemu sekitar 3 minggu yang lalu. Biasa saja, kayaknya tidak ada masalah. Rumah tangganya sama istri juga baik-baik aja. Jadi kayaknya enggak mungkin kalau dia bunuh diri karena masalah keluarga,” ujar pria itu.

Keharmonisan rumah tangga Poltak juga tergambar dari akun Facebook Hilda. Pada unggahan terakhir Hilda, tanggal 10 Februari 2019, keduanya tampak berfoto bersama dua buah hati mereka yang diiringi dengan bertuliskan, ’4years and 6months of marriage life. God bless our lil family’.

Rumah tangga yang bahagia juga tergambar dari berbagai unggahan lainnya. Poltak tampak selalu tersenyum saat berfoto bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil.

Di lokasi juga terlihat kakak kandung Brigadir Kristian, Helena Sitorus. Wanita berkacamata itu terlihat terus menangis.

Jenazah Bripka Christian Poltak Bosta Sitorus dievakuasi sekitar pukul 15.30 WIB ke RS Bhayangkara Polda Kepri, Rabu (12/2/2019).

Teriakan histeris menggema dari luar ruangan jenazah. “Maafkan aku ya tuhan, aku yang salah, aku yang salah,” teriak salah seorang diduga keluarga Christian.

Beberapa kerabat lainnya juga tampak berkumpul di depan kamar jenazah.

“Abang Chris udah nggak ada tulang, dia udah meninggal. Tolong sampaikan ke yang lain tulang,” ujar pria itu sambil menelepon.

Beberapa anggota polisi terlihat menjaga lokasi kamar jenazah.(okz/mdc/btn)

Mungkin Anda juga menyukai