CALEG GOLKAR

Lima Elemen Penting Untuk Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Empat Menteri, Menrisetdikti M Nasir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimujono dan Menteri Perhubungan Budi Karya di acara Rakernas Kemenrisetdikti 2018 di Gelanggang Mahasiswa USU, Rabu (17/1)/ist

MEDAN (medanbicara.com)-Menteri Riset, Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, M Nasir menyatakan, ada lima elemen penting yang harus menjadi perhatian dan akan dilaksanakan oleh Kemenristekdikti untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era Revolusi Industri 4.0.

Hal itu dikatakan M Nasir saat menyampaikan pidatonya di Rapat Kerja Nasional (rekernas) Kemenrisetdikti 2018 di Gelanggang Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), Rabu (17/1).

Disebutkan M Nasir, elemen penting yang pertama yakni, persiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran. Selain itu, juga meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy.

Kedua sebutnya, rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi yang adaptif dan responsif terhadap revolusi industri 4.0 dalam mengembangkan transdisiplin ilmu dan program studi yang dibutuhkan. Selain itu, mulai diupayakannya program Cyber University, seperti sistem perkuliahan distance learning, sehingga mengurangi intensitas pertemuan dosen dan mahasiswa.

"Cyber University ini nantinya diharapkan menjadi solusi bagi anak bangsa di pelosok daerah untuk menjangkau pendidikan tinggi yang berkualitas,"sebutnya.

Menrisetdikti, M Nasir saat menyampaikan pidato di Rakernas Kemenrisetdikti 2018 di Gelanggang Mahasiswa USU, Rabu (17/1)/ist

Menrisetdikti, M Nasir saat menyampaikan pidato di Rakernas Kemenrisetdikti 2018 di Gelanggang Mahasiswa USU, Rabu (17/1)/ist

Elemen yang ketiga lanjutnya, persiapan sumber daya manusia khususnya dosen dan peneliti serta perekayasa yang responsive, adaptif dan handal untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Selain itu, peremajaan sarana prasarana dan pembangunan infrastruktur pendidikan, riset, dan inovasi juga perlu dilakukan untuk menopang kualitas pendidikan, riset, dan inovasi.

"Kempat, terobosan dalam riset dan pengembangan yang mendukung Revolusi Industri 4.0 dan ekosistem riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan pengembangan di Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang, LPNK, Industri, dan Masyarakat,"jelasnya.

Kemudian yang kelima sambungnya, terobosan inovasi dan perkuatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan perusahaan pemula berbasis teknologi. Hal itu agar dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Rakernas kali ini menghadirkan pembicara yang akan membagikan pandangan,keahlian maupun pengalaman terkait pengembangan iptek dan pendidikan tinggi di era revolusi industri 4.0.

Beberapa pembicara tersebut antara lain Dr. Sri Mulyani (Menteri Keuangan RI), Dr. Hayat Sindi (Senior Adviser to the IDB President), Prof. Yang Cau Lung (National Taiwan University of Science and Technology), Prof. Jangyoun Cho (Cyber Hankuk University of Foreign Studies (CUFS), Adamas Belva Syah Devara (Founder dan CEO Ruangguru), dan Suyanto (Rektor AMIKOM). (eko fitri)

 

 

Mungkin Anda juga menyukai