CALEG GOLKAR

Subhanallah! Wajah Pemuda Ini Digerogoti Tumor Langka, Lihat Kondisinya…

Khusnul Romadhoni (24) bersama ibunya. (dtc)

JOMBANG (medanbicara.com)- Khusnul Romadhoni (24) tak bisa bekerja seperti pemuda pada umumnya. Itu dikarenakan kelainan genetik atau kelainan kromosom di bagian wajahnya atau dalam bahasa medis neurofibromatosis. Subhanallah..!

Pemuda warga Dusun Ingas Pendowo, RT 1 RW 3, Desa/Kecamatan Sumobito, Jombang ini juga kerap dibully akibat penyakit langka di bagian wajah yang diderita sejak usia 3 bulan.

Benjolan tumor yang membesar membuat mata kiri Khusnul tak lagi nampak. Tumor pada jaringan syaraf itu juga membuat bentuk mulutnya berubah. Bahkan, benjolan tumor menjalar mulai kening, dagu, hingga leher belakang sebelah kiri Khusnul.

Praktis bentuk separuh wajah bungsu dari 4 bersaudara pasangan Jainuri (61) dan Mursini (57) ini tak lagi terlihat.

“Sakitnya sejak usia 3 bulan. Awalnya muncul seperti tanda lahir di bawah mata kiri, lalu menjadi benjolan. Kelas 1 SD benjolan mulai membesar," kata ibu Khusnul, Mursini kepada wartawan di rumahnya, Senin (12/2019).

Hingga tahun 2009, lanjut Mursini, Khusnul telah menjalani 5 kali operasi di RSU dr Soetomo, Surabaya. Berbagai tahapan operasi belum membawa kesembuhan bagi pemuda lulusan SMK jurusan akuntasi ini.

Dia mengaku terpaksa menghentikan pengobatan Khusnul karena terkendala biaya. Suaminya hanya tukang jualan es krim keliling, sedangkan dirinya menjadi buruh cuci baju di rumah para tetangganya.

"Dalam waktu dekat akan operasi ke enam pakai BPJS mandiri kelas 3," ungkapnya.

Kendati begitu, Mursini mengaku bangga dengan Khusnul yang bisa lulus sekolah hingga jenjang SMK. Putranya ini mampu melalui masa-masa berat harus menerima rundungan dari teman-teman sekelasnya.

"Kalau ada acara makan-makan di sekolahnya, dia tak mau ikut. Katanya kasihan teman-temannya kalau jijik tak enak makan gara-gara melihat wajahnya," terangnya.

Mursini berharap operasi lanjutan terhadap Khusnul bisa dilakukan di RSUD Jombang. "Supaya tidak jauh-jauh. Kalau di Surabaya makan biaya besar," tegasnya.

Sementara Khusnul mengaku sangat jarang keluar rumah sejak lulus sekolah. Tumor yang menggerogoti setengah wajahnya juga membuat fungsi telinga dan mata kanannya menurun.

"Kadang kala terasa nyeri," cetusnya.

Khusnul berharap bisa kembali menjalani operasi untuk mengangkat penyakitnya. "Harapan saya bisa operasi lagi sampai sembuh," tandasnya. (dtc)

Mungkin Anda juga menyukai