CALEG GOLKAR

Ternyata! Calon Pendeta Asal Nias yang Tewas Dibunuh dan Diperkosa Itu Mau Menikah di Kampung Halamannya

Yanti Zidemi saudara kandung MZ (24) Vikaris yang tewas menjadi korban pembunuhan di Sungai Baung, Kabupaten OKI,Sumatera Selatan menangis haru dipelukan eluarganya, saat jenazah korban tiba di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Selasa (26/3/2019). (kcm)

PALEMBANG (medanbicara.com)-Jenazah Melinda Zidemi (24), calon pendeta yang tewas dibunuh dan diperkosa di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, diberangkatkan pulang ke kampung halamannya untuk dimakamkan di Pulau Nias, Sumatera Utara, Rabu (27/3/2019).

Jenazah Melinda Zidemi diberangkatkan dari Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) di Jalan Sumoharjo, Palembang sekitar pukul 10.00 WIB dengan menggunakan mobil ambulans.

Para sahabat korban juga ikut menghadiri ibadah pemberangkatan jenazah tersebut. Dewistina Finowa’a (24) yang merupakan rekan satu angkatan Melinda Zidemi mengatakan, jenazah Melinda Zidemi diperkirakan sampai ke kampung halamannya Tanah Hibala, Pulau Nias Selatan sekitar Kamis (28/3/2019) sore.

“Tadi pakai mobil ambulans langsung diberangkatkan lewat jalur darat ke Padang. Baru akan menuju ke rumah korban memakai speedboat,” kata Dewistina, ditemui di GKII, Rabu.

Dewistina mengatakan, korban diwisuda pada Agustus 2018 lalu. Setelah diwisuda, Melinda Zidemi ditempatkan di GKII Sungai Baung OKI. Sementara, Dewistina ditugaskan di Methodist Palembang sebagai tenaga pengajar.

Selama bertugas, Dewistina mengaku jarang berkomunikasi dengan Melinda Zidemi karena kesibukan masing-masing.

Pertemuan mereka pada dua pekan lalu, tak disangka oleh Dewistina sebagai pertemuan terkhir mereka hinga korban dikabarkan tewas dibunuh.

“Sempat jalan ke pasar dua minggu lalu ketika libur. Melinda begitu senang, tidak nampak ada masalah,” ujarnya.

Para sahabat serta keluarga Melinda Zidemi (24) yang merupakan vikaris atau calon pendeta tak bisa menahan tangis ketika jenazah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum, Selasa (26/3/2019) kemarin.

Jenazah Melinda Zidemi (MZ) datang dengan menggunakan ambulans didampingi oleh Arisman Manai (23), vikaris GKII Sungai Baung bersama pemimpin gereja.

Adik korban Yanti bersama keluarganya menangis saat jenazah diturunkan dari mobil. Mereka saling berpelukan, berlinang air mata menyaksikan tubuh calon pendeta muda itu dibawa masuk ke ruang jenazah.

Tak banyak kata yang terucap dari mulut Yanti. Ia hanya terlihat terus meneteskan air mata sembari memeluk sanak saudaranya yang ada di depan ruang jenazah.

Anugerah Gaurifah (25), sepupu Melinda Zidoni mengatakan, korban menamatkan jenjang strata 1 dan meraih gelar Sarjana Teologi Kependetaan di Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang pada 2018.

Selama menempuh pendidikan, Melinda Zidoni tinggal di mes kampus. Jika sedang libur, korban sering berkunjung ke kediaman sepupunya di kawasan Sukabangun.

“Setelah tamat kuliah, Melinda Zidoni ikatan dinas dan bertugas di Sungai Baung. Adiknya juga kuliah di sini di kampus yang sama,” kata Anugerah saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

Ia pun tak menyangka, jika video call MZ satu bulan lalu saat berada di Sungai Baung merupakan video call terakhir kalinya sebelum korban ditemukan menjadi korban pembunuhan.

Dalam video call tersebut, Melinda Zidoni mengaku akan kembali berkunjung ke Palembang sebelum pulang ke Nias untuk menikah.

“Terakhir kakak saya yang video call, korban bilang mau pulang ke Palembang dulu. Memang mau menikah dalam waktu dekat ini di Nias,”ujarnya.

Pihak keluarga berharap polisi dapat cepat menangkap pelaku sehingga ia diadili atas perbuatan kejinya tersebut.

Suasana tampak ramai terlihat di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) yang berada di Jalan Urip Sumoharjo Sekojo Palembang. Karena mereka adalah teman-teman dari Melinda Zidomi yang menjadi korban pembunuhan dan ditemukan Sungai Baung Kabupaten OKI Sumatera Selatan.

Teman-teman seangkatannya mengatakan bahwa Melinda statusnya sudah menjadi Pendeta dan tamat pada tahun lalu.

“Iyo mas Dio tuh tamatan tahun lalu kalau dak salah tahun 2018,” ujar salah satu teman laki-lakinya. (trb)

Mungkin Anda juga menyukai