CALEG GOLKAR

Dikalahkan Arema 2-0, PSMS Cuma Jago Main Kasar

MEDAN (medanbicara.com) – Tuan rumah PSMS harus mengakui ketangguhan tim Arema FC pada laga uji coba di Stadion Teladan, Medan, Minggu (9/4) sore.

Tim asuhan Mahruzar Nasution menyerah 0-2 atas tim berjuluk Singo Edan, melalui gol yang dicetak Jad Noureddin menit 46 dan Andrianto menit 77.

Sejak menit awal, kedua tim bermain dengan tempo cepat. PSMS hampir saja unggul menit ke 3, namun sundulan pemain debutan Frets masih melambung di atas gawang Kurnia Mega.

Empat menit berselang tim Arema FC yang menurunkan duet Cristian Gonzales dan Esteban Vizcara di lini depan mencoba tampil menekan. Umpan Syaiful dari sisi kiri nyaris berbuah gol. Namun Gonzales yang menyambar umpan tersebut sundulannya masih mengarah ke samping gawang PSMS yang dijaga Abdul Rohim.

Lima menit sebelum jeda, dua kali kemelut terjadi di mulut gawang PSMS. Namun rapatnya barisan belakang ayam kinantan yang dikomandoi Hardiantono menyulitkan Gonzales dkk mencetak gol.

Memasuki babak kedua, coach Aji Santoso memasukkan pergantian lima pemain sekaligus, termasuk dua pilar eks timnas, Beni Wahyudi dan Ahmad Bustomi. Alhasil, babak kedua baru berjalan satu menit, Arema sudah unggul 1-0.

Berawal dari tendangan sudut yang dieksekusi Ahmad Bustomi umpan lambungnya disambut Sundulan pemain asing Jad Noureddin yang tidak mampu diantisipasi penjaga gawang Rohim.

Tertinggal satu gol, PSMS mencoba menyamakan skor. Menit 59, usaha Legimin dkk hampir saja berhasil. Tapi, Frets yang sudah berdiri bebas tanpa kawalan pemain belakang arema, tendangan keras dari dalam kotak penalti masih melambung.

Naas bagi PSMS kembali terjadi tepatnya menit 77. Berawal dari kesalahan komunikasi antara Derry dengan penjaga gawang Rohim dalam menghalau bola di luar kotak penalti mampu dimanfaatkan Andrianto untuk menggandakan skor menjadi 2-0.

Andrianto yang melihat gawang PSMS kosong tanpa penjagaan Rohim, dengan mudah menyarangkan bola. Hingga wasit Junaidi meniup pluit panjang, skor 2-0 bagi kemenangan Arema.

Usai laga, pelatih Arema FC Aji Santoso mengatakan meski dari awal ia tidak menargetkan hasil laga, namun kemenangan ini dinilai mampu meningkatkan mental pemain khususnya menatap laga perdana Liga 1 menghadapi Persib Bandung pada 15 April mendatang.

"Memang saya tekankan pada pemain ujicoba ini penting, tapi menghindari jangan sampai cidera. Jadi, anak-anak bermain lebih berhati-hati, apalagi permukaan tanah tidak rata ya. Tapi, Alhamdulillah tidak ada pemain yang cidera, hanya Beni Wahyudi yang mengalami masalah di tumitnya," ucap mantan pelatih Timnas U-23 ini.

Meski begitu, di satu sisi pihaknya memuji skuad tim PSMS yang banyak diperkuat pemain muda bertalenta bagus, hanya saja yang perlu dikedepankan adalah PSMS harus sudah bisa meninggalkan gaya sepakbola konvensional.

"Kalau zaman 90 an bolehlah PSMS punya gaya rap-rap. Tapi sekarang tidak bisa sepakbola seperti itu. Saya sebagai mantan pemain juga menginginkan dalam waktu cepat bagaimana PSMS bisa bermain di liga 1. Jika tim - tim seperti PSMS, Persija, Persebaya, Arema dan tim legendaris lainnya tampil dalam satu divisi, maka atmosfer pertandingan akan lebih menarik. Cuma, saya menghimbau saja untuk PSMS. Bermain sepakbola tidak hanya bisa mengandalkan permainan keras dan main kasar. Terus terang saya sebenarnya senang jika PSMS bisa berlaga di liga 1," harap Aji.

Sementara pelatih PSMS Medan Mahruzar Nasution mengakui jika pada laga itu masih banyak yang harus dievaluasi sebelum bertanding di liga 2 nanti.

Terutama untuk Ball possesion, Bill up Attacking dan finishing. Apalagi terciptanya gol lawan karena pemain tidak berani keluar dari serangan lawan dan terlalu bermain mundur.

"Dari awal strategi kita ambil permainan di 3/4 lapangan. Tapi, mereka untuk bertahan ada peningkatan. Karena dua gol terjadi melalui bola service dan miss komunikasi di lini belakang," ucapnya.

Namun dirinya memuji kehadiran dua pemain baru sedikit menambah daya gedor tim ayam kinantan. Tapi harus terus diasah. Apalagi selama melakoni empat ujicoba terakhirnya, Legimin Raharjo dkk tidak pernah sekalipun membobol gawang lawan.

"Saat tertinggal mau tidak mau kita harus lebih berani menekan tim arema, makanya kita banyak lakukan pergantian pemain. Tapi, karena tidak ada dukungan makanya finishing juga tidak baik," pungkas Mahruzar Nasution. (fad)

Mungkin Anda juga menyukai