CALEG GOLKAR

Diskusi Setahun Pembekuan PSSI, La Nyala & Menpora Harus Mundur

MEDAN (medanbicara.com) – Ketua Askot PSSI Medan, Iswanda Ramli secara terbuka meminta Ketua PSSI La Nyalla Matalitti agar legowo dari jabatannya karena sudah banyak dampak serta kerugian dari pembekuan PSSI.

“Sepak bola kita sudah hancur lebur, jadi mari kita bersama gugah La Nyalla agar beliau mundur dan memberi kesempaan bagi yang lain. Kalau memang KLB ya, KLB terus. Saya ingin sepak bola itu kembali bangkit,” ungkap Iswanda Ramli dalam diskusi terbuka bertema “Menatap Masa Depan Sepak Bola Nasional” di Kafe Nongkrong Medan, Senin (18/4),

Dalam diskusi ini juga, Sekretaris Umum PSMS Medan Drs Azam Nasution juga menyebut konflik yang terjadi di PSSI turut andil membuat PSMS terpecah menjadi dualisme.

"Banyak peraturan yang dibuat tetapi dilanggar demi kepentingan pribadi, contohnya lima aspek syarat klub profesional yang dibuat PT Liga, mana ada yang lolos tapi toh tetap diloloskan juga," bebernya.

Sementara, mantan pemain PSMS, Zulkarnaen selaku pesepakbola yang terkena dampak akan kisruh itu mendukung penuh agar pembekuan PSSI dicabut. Namun hal itu harus didukung dengan berjalannya kembali kompetisi.

“Karena kita ini korban, jadi sah saja pembekuan itu dicabut tapi kompetisi harus jalan lagi.”

“Tapi tetap Kemenpora dan PSSI harus terus mengawasi. Jangan sampai dosa lama terulang lagi, karena saya sendiri sebagai pemain masih ada dua klub lagi yang menunggak gaji saya. Kalau begitu bagaimana pemain harus cari nafkah? Pemain banyak nganggur bahkan jadi bercerai juga. Jadi cabut pembekuan akan baik bagi pemain,” tegasnya.

Dari sisi suporter, pentolan SMeCK Hooligan Nata Simangunsong menilai kisruh itu berdampak minimnya silahturami antar suporter karena tak ada kompetisi. Padahal katanya, kompetisi dan suporter bila berjalan berdampingan akan membantu perekonomian, di mana para pemain akan semangat dengan adanya suporter, pedang mampu berjualan, serta merchandise tim akan laku terjual.

“Sudahlah, mungkin Kemenpora yang harus legowo. Kita lihat setahun pembekuan PSSI, tim transisi kemenpora yang bekerja tidak mampu menggantikannya kan? Jadi kasih saja ke PSSI, dengan catatan harus diperketat,” ucap Nata.

Berbeda halnya dengan Wahyu Wahab selaku CEO Pro Duta. Dia tak memandang KLB bukan menjadi jalan keluar terbaik.

“KLB gak mungkin. Siapa yang berani lawan La Nyalla? Beratlah banyak loyalisnya,” ungkap Wahyu Wahab.

Dalam diskusi itu, Wahyu menitik balik nasib klubnya yang gagal melenggang ke ISL meski juara play off IPL di Tahun 2013.

“Kita gak mau masuk ke dalam konflik itu lagi, gak mau jatuh untuk kedua kalinya. Ya, ini konflik PSSI dan Kemenpora rasanya tak selesai,” ungkapnya.

Sebelumnya ketua panitia diskusi umum, Bobi Septian bertekad akan membawa hasil diskusi ke pemerintah pusat maupun PSSI.

”ya ini murni dari kita yang ingin sepak bola ini bangkit. Tidak ada perintah dari siapa pun dannn kita siap akan ke Jakarta melaporkan hasil diskusi ini,” tegas Bobi.

Diskusi terbuka ini turut menyuguhkan kue tart sebagai sindiran setahun pembekuan PSSI persis di hari ulang tahun (HUT) PSSI ke-86. (emzu)

Mungkin Anda juga menyukai