CALEG GOLKAR

PSMS Dihajar Persipura 1-3, Pantasnya Main di Liga 2 Lae…

Pemain PSMS berusaha menghadang pemain Persipura. (twitter)

PERSIPURA (medanbicara.com)- PSMS Medan gagal memanfaatkan peluang beranjak dari zona degradasi usai dikalahkan dengan skor telak 1-3 oleh Persipura, pada pekan ke 32 Liga 1 di Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu (24/11/2018).

Padahal sehari sebelumnya, dua rival di zona bawah klasemen PS Tira dan Perseru gagal meraih poin. Perseru ditahan imbang 2-2 oleh Persib dan PS Tira kalah 0-1 dari Mitra kukar. Jika menang, sejatinya PSMS bisa naik ke posisi 15 dengan poin 37 melampaui Sriwijaya (36), Perseru (36), dan PS Tira (36).

Kini, kekalahan dari Persipura membuat tim besutan Peter Butler masih terbenam di dasar klasemen peringkat 18 dengan poin 34.

Pelatih PSMS Medan, Peter Butler tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Bahkan pelatih asal Inggris tersebut menyebut permainan PSMS pada babak kedua sangat tidak layak untuk tim yang berlaga di Liga 1.

“Babak pertama pemain ikut rencana. Fifty-fifty, saya senang sekali dengan pemain saya. Tetapi Anda harus mengerti, kalau Anda mau main di Liga 1 tidak bisa main untuk 45 menit saja. Harus ikut intruksi dan rencana (hingga pertandingan usai). Pemain asing jelek sekali, tak cukup bagus. Tidak cukup bagus untuk sepak bola Indonesia bahkan divisi 2 (Liga 2). Saya harus jujur, saya sangat kecewa dengan hasil ini. Persipura lebih bagus pada babak kedua,” ujarnya usai laga.

Saking kesalnya dengan penampilan timnya, Butler menyebut PSMS memberi oleh-oleh ke Persipura.

Butler kemudian kembali menguak soal rekrutmen pemain di tubuh PSMS yang salah sejak awal musim. Dimana mayoritas berasal dari Liga 2.

“Hari ini Persipura mengalahkan pemain dari divisi 2 (Liga 2), saya harap mereka senang sekali,” tegasnya.

Dia pun menegaskan, jika pemain Ayam Kinantan tetap mempertontonkan gaya permainan seperti itu untuk melawan tiga lawan sisa musim ini, maka kalah telak akan kembali terjadi.

“Kalau kita pergi ke Makassar, PS Tira dengan deffense seperti itu, kita bisa kalah empat lima kosong. Saya mau bilang kata bagus sekali ke Persipura kita harus jujur, performance (PSMS) seperti itu di babak kedua, tim ini tidak deserve (pantas) tetap di Liga 1,” bebernya.

Lalu apa yang menyebabkan PSMS bisa kendur pada babak kedua? “Bukan soal stamina. Kita tidak ada karakter pada babak kedua, tak cukup kuat, mentalitas tak cukup kuat, sulit untuk PSMS untuk di Liga 1,” ungkapnya.

Dan, secara gamblang, pelatih asal Inggris itu mengatakan salah satu penyebab kekalahan PSMS adalah karena tidak apiknya dua pemain asing PSMS hari ini.

“Kita ada dua pemain siang dari Brasil main seperti pemain divisi 2 (liga 2). Tidak bisa datang ke Persipura seperti itu,” pungkasnya.

Pada pertandingan ini, kedua tim bermain imbang pada babak pertama dengan skor 0-0.

Namun, begitu babak kedua, PSMS seperti tak konsisten menjaga lini belakangnya seperti 45 menit pertama.

Baru berjalan tiga menit (48), striker kawakan Hilton Moreira sukses menjebol gawang PSMS yang dikawal Abdul Rohim. Dia melepaskan tendangan dari luar kotak penalti, tendangan kerasnya jatuh di sudut kiri gawang dan tak mampu dijangkau Rohim.

Tak berselang lama, giliran Boaz Salossa yang menunjukkan tajinya. Menit 52, dia dengan tenang melepaskan tendangan tepat di tengah kotak penalti PSMS yang tanpa kawalan usai menerima umpan dari Gunansar Mandowen. Skor pun berubah menjadi 2-0 untuk tuan rumah.

PSMS sempat memperkecil ketertinggalan lewat penalti Matsunaga pada menit 68. Namun, sayang jelang laga berakhir menit 83, Hilton kembali menyumbangan gol untuk Persipura setelah kesalahan kordinasi pemain PSMS, sehingga Hilton bisa masuk ke kotak penalti dan gol!

Skor 3-1 untuk Persipura pun bertahan hingga pertandingan usai.

Hasil ini membuat Ayam Kinantan harus bekera ekstra keras di tiga laga sisa, kontra Persebaya, PS Tira dan PSM Makassar. (pjs)

Mungkin Anda juga menyukai