CALEG GOLKAR

Alamak! Hanya Karena di-PHP Pacar, Kernet Truk Sampah Dinas Kebersihan Ini Gantung Diri Pakek Kabel Charger Sampek Tewas

ilustrasi bunuh diri. (lbc)

PEMATANGSIANTAR (medanbicara.com)-Entah apa yang dipikirkan Ibrohim Sumbayak (20). Ia nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri gara-gara di-PHP (pemberi harapan palsu) pacarnya. Peristiwa itu tejadi di seputaran Jalan Rondahaim Kelurahan Tanjung Pinggir, Siantar Martoba, Minggu (27/10/2019).

Korban diketahui sehari-hari bekerja sebagai kernet truk Dinas Kebersihan Siantar. Korban diduga nekad mengakhiri hidupnya karena stres akibat putus cinta. Orangtua korban Rahman Sumbayak (67) mengaku terkejut mendapat kabar bahwa putra bungsunya itu sudah tewas karena gantung diri.

“Tadi pagi sempat ku lihat anak ku itu berangkat kerja. Dia kerja di Dinas Kebersihan Siantar sebagai kernet mobil sampah,” katanya.

Rahman pun tak menaruh curiga apa-apa dan langsung meninggalkan rumah.

“Ada kerabat yang mengabari bahwa anak ku sudah gantung diri di rumah pakai kabel charger handphone. Kaget kali aku, langsung cepat aku pulang ke rumah,” ungkapnya.

Menurut Rahman, putranya itu menjerat lehernya dengan kabel charger yang diikat di plafon rumah, diduga menggunakan kursi plastik yang terlihat terjatuh di sekitar jenazahnya.

“Menjulur lidahnya,” katanya lagi.

Sementara itu, Punguan (37), rekan kerja Ibrohim mengatakan bahwa temannya tersebut belakangan mengaku sering bertengkar dengan pacarnya.

“Biasanya, dia itu baik. Ramah kali pun sama warga sini. Kalau masalah asmara, dia sering saya lihat pergi jalan dengan pacarnya Boru Siagian itu. Dia kerja di salah satu SPBU Kota Siantar ini,” bebernya.

“Pokoknya, nggak nyangka lah, kalau dia nekat gantung diri. Memang terakhir saya lihat sendiri, dia sama pacarnya itu sering bertengkar. ya mungkin karena diputuskan sama pacarnya itu, makanya dia nekat bunuh diri. Karena ku lihat status dia di Sosmed-nya selalu galau dengan ceweknya itu bang,” lanjutnya.

Pantauan di lokasi, sejumlah personel Polsek Siantar Martoba dan Sat Reskrim Polres Siantar melakukan olah TKP bersama Tim Inafis. Selanjutnya petugas mengevakuasi jasad Ibrohim dari tali gantungannya.

Beberapa menit kemudian, jenazah pemuda itu langsung dibawa petugas ke RSUD Djasemen Saragih untuk dilakukan otopsi.

Sampai di ruang jenazah, jenazah korban akhirnya di visum setelah pihak keluarga meminta polisi dan rumah sakit untuk tidak melakukan otopsi, karena sudah menerima bahwa Ibrohim memang meninggal dunia karena gantung diri.

Kapolsek Siantar Barat, Iptu Resbon Gultom membenarkan permintaan keluarga Ibrohim tersebut.

“Ya, tadi ada kejadian gantung diri. Korban saat ini masih menjalani visum luar. Tadi petugas juga sudah di TKP. Korban diduga mengakhiri hidupnya lantaran baru putus cinta dengan pacarnya,” bebernya.

Informasi lain diperoleh, aksi nekad korban dikarenakan ribut dengan kekasihnya.

Peristiwa itu membuat warga sekitar datang berbondong-bondong ke rumah korban menyaksikan kejadian tersebut. Tak beberapa lama kemudian, petugas Polsek Siantar Martoba yang mendapat informasi langsung turun ke lokasi.

Sesampai di lokasi, pihak Kepolisian langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah korban ke RSUD Djasamen Saragih untuk dilakukan otopsi.

Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi yang dilakukan, diduga korban sebelum ditemukan tewas gantung diri mempunyai masalah dengan kekasihnya.

“Kita menduga korban bunuh diri karena ribut dengan kekasihnya sebelum ditemukan tewas,” kata Kapolsek Siantar Martoba, Iptu Resbon Gultom.

Iptu Resbon menuturkan, dari hasil otopsi luar fisik korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuhnya.

“Setelah dilakukan otopsi, tidak ada tanda-tanda kekerasan kita temukan di fisik korban. Ini murni bunuh diri,” jelasnya. (mjc/tsn)

Mungkin Anda juga menyukai