CALEG GOLKAR

Mayat Pria Paruh Baya Mengambang di Dalam Sumur, Terakhir Dilihat Warga Minum Tuak…

Kondisi Mangara Tua Sirait saat ditemukan. (ist)

ASAHAN (medanbicara.com)– Warga Desa Lobu Rappa, Kecamatan Aek Songsongan geger dengan penemuan mayat seorang pria di dalam sumur, di Jalan Sigura-gura Dusun III, Desa Lobu Rappa, Kecamatan Aek Songsongan, Asahan, Sumut, Jumat (14/12/2018).

Belakangan diketahui pria itu bernama Mangara Tua Sirait (58). Mayatnya ditemukan Muhamad Tino, warga setempat. Temuan itu kemudian dilaporkan kepada Kepala Dusun setempat yang kemudian meneruskannya ke Mapolsek Bandar Pulau.

“Kita mendapat informasi melalui telepon dari salah seorang warga yang mengatakan bahwa telah ditemukan seorang laki-laki meninggal dunia dalam sumur rumah tempat tinggal di Dusun III Desa Lobu Rappa, Kecamatan Aek Songsongan,” kata Kapolsek Bandar Pulau, AKP Sunarto, Sabtu (15/12/2018).

Menindaklanjuti laporan tersebut, AKP Sunarto didampingi Kanit Reskrim Iptu JT Siregar SH, bersama beberapa personel segera menuju lokasi temuan. Tiba di sana, polisi melihat Mangara sudah tewas di dalam sumur.

Petugas Polsek Bandar Pulau langsung melakukan olah TKP dan mengangkat korban dari dalam sumur menggunakan kabel, dibantu masyarakat setempat.

“Hasil pemeriksaan dari Puskesmas Pembantu Desa Lobu Rappa, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” lanjut Kapolsek.

Lanjut AKP Sunarto, temuan itu berawal ketiga warga curiga melihat pintu rumah korban terbuka dan lampu dalam keadaan menyala.

“Saksi Muhamad Tino memanggil-manggil korban, akan tetapi tidak ada jawaban,” jelas Sunarto.

Karena tak mendapat jawaban, Tino kemudian masuk ke dalam rumah dan melihat Mangara sudah mengambang tak bergerak di dalam sumur. AKP Sunarto meminta keterangan warga di lokasi.

“Menurut warga setempat, korban kesehariannya selalu minum tuak di warung tuak. Sebelumnya, pada hari Kamis (13/12/2018) sekira pukul 17.30 Wib korban terlihat minum tuak di salah satu warung dan meninggalkan kedai tuak sekira 22.30 Wib,” bebernya.

Atas kejadian itu, keluarga korban mengaku sudah menerima kematian Mangara dan bermohon agar tidak dilakukan otopsi dengan membuat pernyataan tidak keberatan. (mdc)

Mungkin Anda juga menyukai