CALEG GOLKAR

Pelanggan Mengeluh Pasokan Air PDAM Tirta Malem Macet Berbulan-bulan, Ini Alasan Dirut Arvino…

Kantor PDAM Tirta Malem. (ist)

KARO (medanbicara.com)-Krisis air bersih di Kabupaten Karo semakin meluas. Selain di Kota Kabanjahe, di beberapa desa di Kecamatan Tigapanah dan Kecamatan Payung suplai air bersih dari PDAM Tirta Malem yang merupakan badan usaha daerah tak sanggup mendistribusi air bersih kepada para pelanggan. Akibatnya, pelanggan mengeluh karena distribusi air bersih ke rumah-rumah mereka sudah berbulan-bulan tak mengalir.

“Kami harus mengeluarkan uang untuk membeli air bersih Rp1000/jerigen untuk masak, cuci dan mandi. Pasokan air bersih dari PDAM Tirta Malem macet total selama berbulan-bulan. Udah ada 4 bulan kami membeli air, nggak tau kenapa, sampek sekarang belum ada kejelasan dari pihak PDAM,” ujar seorang warga asal Desa Ajijahe Kecamatan Tigapanah, Santo Milala (45) didampingi warga lainnya.

Sementara, sambungnya lagi, selama ini warga hanya bergantung pada pasokan air bersih dari PDAM. Akibat macetnya suplai air bersih selama berbulan-bulan warga semakin kelimpungan karena sulit mendapat air bersih. Bahkan warga semakin merugi karena harus mengeluarkan kocek untuk membeli air dari sumur bor untuk kebutuhan sehari-hari.

“Syukur-syukur, warga ada selalu pegang uang untuk membeli air. Kalau tidak ada, gimana jadinya? Untuk itu, kami berharap agar pihak PDAM dapat secepatnya menormalkan distribusi air bersih ke desa kami,” harapnya diamini warga lainnya.

Direktur PDAM Tirta Malem Kabanjahe, Arvino Hamsyari ST ketika dikonfirmasi di kantornya Jalan Jamin Ginting Kabanjahe mengakui jika pasokan air bersih kepada pelanggan di Desa Ajijahe saat ini terhenti total alias macet.

Kondisi ini terjadi disebabkan adanya kerusakan pipa distribusi di sepanjang Lau Melas Cinur dan Lau Melas ujung Aji.

“Pipa yang ada di dua lokasi itu sudah lepas akibat terjangan air sungai. Karena letaknya crossing melintasi sungai,” ujarnya.

Menurutnya, pipa distrisbusi air tersebut tidak dapat menahan terjangan air sungai sehingga lepas dan terbawa arus. Namun demikian, ia berjanji terhitung tujuh hari ke depan pasokan air bersih akan normal kembali.

“Saya sudah memerintahkan anggota ke lokasi hari ini. Mudah-mudahan segera teratasi. Kita akan mengupayakan secepatnya, paling lama dalam tujuh hari kerja atau awal bulan Februari, besok sudah lancar kembali,” ujarnya berjanji.

Menurut Arvino, terhentinya pasokan air bersih di Desa Batukarang, Kecamatan Payung akibat faktor alam. Mata air di Lau Naga yang selama ini dijadikan sumber pemasok air ke desa telah kering.

“Mata air Lau Naga sudah sulit diupayakan perbaikannya, karena mata airnya sudah kering. Mungkin faktor erupsi Gunung Sinabung. Tapi saat ini kita sudah membuat perencanaan untuk mengmbil air bersih dari mata air di Lau Borus tu mata air Lau Pinang. Kita sudah mensurveinya dan anggarannya telah dianggarkan di APBD TA 2019. Nah, untuk pembebasan lahan penanaman pipapun hampir rampung. Sisa beberapa warga pemilik lahan lagi yang belum bisa dihubungi. Dan untuk pekerjaannya diserahkan ke Dinas PUPR Karo,” paparnya.

Ia mengaku, berbagai persoalan terkait air bersih masih banyak kekurangan baik sarana prasaran dan tenaga ahlinya. Dan berjanji akan berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan. (ita)

Mungkin Anda juga menyukai