CALEG GOLKAR

Marah Halim Cup Harus Jadi Kalender Tetap FIFA

MEDAN (medanbicara.com) – Ketua umum PSMS Medan, dr Mahyono berharap agar turnamen sepak bola internasional Marah Halim Cup dijadikan kalender tetap FIFA.

Hal itu dikatakan dr Mahyono usai melayat ke rumah duka Almarhum Mayor Jenderal TNI Marah Halim Harahap, yang menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (3/12) dini hari sekitar pukul 06.30 WIB di rumah sakit Permata Bunda, Medan.

Almarhum meninggal dunia akibat mengalami sakit dan sempat mengalami stroke selama 10 tahun.

“Keluarga besar PSMS mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Marah Halim Harahap yang merupakan tokoh besar dan pemimpin Sumut. Beliau adalah salah satu sosok yang banyak berjasa dalam memajukan olahraga Sumatera Utara (Sumut), khususnya sepak bola. Bahkan, Turnamen Marah Halim Cup sudah menjadi ikon Sumut,” ucapnya.

Dikatakannya, PSMS siap mendukung 100 persen agar turnamen Marah Halim Cup yang sempat vakum 20 tahun segera terealisasi, karena, itu adalah pesan dari almarhum jauh hari sebelumnya. Apalagi, tim PSMS adalah ikon Marah Halim, dan Marah halim tidak bisa terlepas dari PSMS.

“Kami jauh-jauh hari sudah melakukan koordinasi dengan pihak yayasan Marah Halim. Ke depan, kami baik manajemen dan pembina PSMS siap mendukung secara moril dan materil untuk mendukung terlaksananya Turnamen Marah Halim,” ucapnya.

Dikatakan Mahyono, semasa hidup almarhum sempat berdiskusi ke rumah duka. Ia mejelaskan, beliau sangat menginginkan agar turnamen sepakbola Internasional Marah Halim Cup kembali bergulir. Bahkan almarhum meminta agar turnamen yang bergulir sejak 1972 itu menajdi kalender tetap FIFA.

Sementara itu, Cucu tertua Alm. Marah Halim Harahap, Muchsin Pohan mengatakan, pihak keluarga tidak mempunyai firasat atau tanda-tanda beliau bakal meninggal dunia. Dijelaskannya, pada Rabu Malam pukul 23.00 WIB, almarhum yang merupakan mantan Gubsu (1967-1978) ini sempat dibawa ke rumah sakit Permata Bunda Medan karena kondisinya yang semakin lemah.

Namun Tuhan berkehendak lain, akhirnya almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Permata Bunda pada Kamis pagi sekira pukul 06.30 WIB.

“Almarhum sudah lama menderita stroke, sampai 6 kali tapi sempat sembuh. Terakhir-terakhir ini beliau mulai lemah ya. Jalan masih bisa tapi pakai tongkat dan kalau lemah benar dipapah. Apalagi 2 hari terakhir jantung beliau sesak dan lemah,” ucapnya.

Ditambahkan Muchsin, beliau merupakan sosok yang memegang teguh prinsip selama hidupnya.

“Di mata saya, beliau memiliki prinsip yang sangat penuh, tidak bisa ditawar-tawar. Kalau hal yang tidak akan pernah saya lupakan dari sosok beliau adalah dirinya tidak berlebihan memanjakan keluarganya. Artinya, semasa ia menjadi Gubernur Sumut, kami tidak dimanjakan dengan penggunaan fasilitas yang berlebihan. Beliau sangat menjaga privasi dia sebagai pejabat negara,” jelas Muchsin.

Ditambahkan Muchsin, semasa hidup almarhum, beliau sempat menginginkan satu permintaan kepada keluarganya agar turnamen sepakbola Marah halim Cup dapat digelar kembali.

"Satu tahun yang lalu ia berpesan, jika Marah Halim bisa dijalankan, ya tetap dijalankan. Itu impian beliau sebelum meninggal. Kita rencanakan Marah Halim itu kan 28 Februari, karena itu hari lahir dia. Karena itu saya meminta dukungan semua pihak untuk merelaisasikan cita-cita dan tujuan beliau ini," ucap Muchsin Pohan.

Namun, kejadian ini tidak berarti membuat semangat Yayasan Marah Halim menjadi kendur untuk mewujudkan turnamen tersebut segera terlaksana.

“Justru turnamen tahun 2016 mendatang menjadi momentum untuk mengingat beliau kembali," yakinnya.

Sementara itu, pengurus Yayasan Marah Halim, Dr Basaruddin Daulay menjelaskan, almarhum merupakan sosok yang sangat melegenda sebagai gubernur, dan tidak bisa dipisahkan dari daerah itu.

"Apalagi beliau adalah sosok yang sederhana dan dikenal dekat dengan warganya," jelasnya.

sejumlah SKPD, tokoh masyarakat tampak berdatangan ke rumah duka untuk melayat. Di antaranya Plt Gubsu Sumut, H T Erry Nuradi, Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung, Mantan Gubsu Dato Seri H Syamsul Arifin, Sekda Pemprovsu Hasban Ritonga, mantan Wagubsu H Abdul Wahab Dalimunthe, Penjabat Rektor USU Prof. Subhilhar, ketua harian Koni Sumut Jhon Ismadi Lubis, serta tokoh masyarakat dan olahraga lainnya.

Almarhum Marah Halim Harahap meninggalkan 10 orang anak, 24 cucu dan 24 cicit, Jenazah disemayamkan di rumah duka di jalan STM No. 10 Medan, Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas.

Usai disalatkan di masjid Salman, kemudian dilanjutkan dengan acara penyerahan jenazah dari pihak keluarga kepada pemerintah melalui acara militer untuk kemudian dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Medan. (emzu)

Mungkin Anda juga menyukai