CALEG GOLKAR

Pembangunan Puskesmas Silalahi Berbiaya Rp2 Miliar Molor, Ini Kata Kadis Kesehatan Dairi…

Pembangunan Puskesmas Silalahi Dinas Kesehatan Pemkab Dairi tahun anggaran 2018 dengan biaya Rp2 miliar belum rampung dikerjakan oleh pelaksana kegiatan. (ita)

DAIRI (medanbicara.com)-Pembangunan Puskesmas Silalahi Dinas Kesehatan Pemkab Dairi tahun anggaran 2018 dengan biaya Rp2 miliar belum rampung dikerjakan oleh pelaksana kegiatan, sesuai dengan perjanjian kontrak kerja antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Padahal, masa kerja pemenang tender CV Aliran Hidup yang beralamat di Jl Sempurna Ujung Komplek Villa Nusa Sempurna Blok B-40 Binjai, Kecamatan Medan Denai itu sudah harus rampung sesuai dengan waktu yang dituangkan didalam kontrak kerja berakhir Desember 2018.

Namun yang terlihat di lokasi kegiatan, pekerjaan pembangunan masih berlangsung. Hal ini tentunya menghambat pembangunan secara maksimal karena tidak dapat dimanfaatkan masyarakat umum.

“Memang benar, sampai akhir tahun 2018, pembangunan puskesmas itu belum rampung. Namun sesuai aturan, diberikan kesempatan kepada kontraktor untuk memperpanjang hingga 50 hari ke depan,” ungkap Kadis Kesehatan Dairi, dr Nitawaty Sitohang melalui telepon selulernya, Senin (21/01/2019).

Ia mengatakan, pembayaran akan dilakukan sesuai progres pekerjaan tahun anggaran 2018. Sementara perpanjangan waktu akan dibayarkan di APBD TA 2019.

Namun, dr Nitawaty tidak menjelaskan jika tambahan 50 hari kerja yang diberikan jika tidak selesai akan ada sanksi seperti pemutusan kontrak kerja atau black list. Bahkan ia lupa dengan peraturan presiden yang disebutkannya ketika dikonfirmasi wartawan.

“Semua itu sudah sesuai aturan Perpres, tapi saya lupa Perpres nomor berapa,” ujarnya.

Menanggapi belum rampungnya kegiatan pembangunan Puskesmas Silalahi yang berbiaya miliaran rupiah itu, beberapa warga setempat mengatakan, pelayanan kesehatan bagi masyarakat sekitar terkendala. Bahkan ada yang sakit berat belum bisa berobat karena pembangunan puskesmas belum rampung.

“Gimana lagi kita buat, kalau puskesmasnya belum selesai, terpaksalah warga yang sakit hanya istirahat di rumah. Jadi para masyarakat secara tidak langsung dilarang sakit,” ujar mereka. (ita)

Mungkin Anda juga menyukai