CALEG GOLKAR

Rakornis dan Orientasi Golkar se-Sumut, Ngogesa Warning Kader Omdo

????????????????????????????????????

MEDAN (medanbicara.com) – Sejatinya setiap kader maupun pengurus memperbanyak kegiatan atau kerja bermanfaat buat partai bahkan masyarakat umumnya, ketimbang banyak berstatemen di media sosial maupun media cetak. Permasalahan idealnya dibahas bersama ketimbang cuap-cuap tak jelas.

Penegasan tersebut dikemukakan Ketua DPD Golkar Sumut, H Ngogesa Sitepu SH, saat berlangsungnya rapat koordinasi teknis (Rakornis) sekaligus orientasi segenap pengurus, kader bahkan fraksi setiap DPRD kabupaten/kota se-Sumut di Wisma Benteng-Medan, Selasa (5/9/2017).

“Untuk apa kita berstatemen atau apa saja bentuk sejenisnya di media sosial atau cetak, melemparkan komentar terkait partai. Alangkah baiknya, kalau merasa atau melihat bahkan menemukan kejanggalan sampaikan kepengurus untuk selanjutnya bersama-sama membahasnya,” kata Ngogesa.

Berpidato di luar naskah dengan berapi-api Ngogesa menilai, sangat tidak elegan kader membuat pernyataan atau komentar melalui jejaring sosial atau semacamnya tanpa bersedia memberikan solusi dan hal tersebut tak lain hanyalah omong doang (omdo). Idealnya, kader memahami ketentuan organisasi menyampaikan kemungkinan adanya persoalan didapati.

“Kalau hanya pandai cakap-cakap saja tanpa memberikan saran bagaimana mencari solusinya, sama saja dengan omdo namanya. Harusnya tau ketentuan berlakulah, bahkan mungkin untuk kelas karbitan saja tidak gitu. Parahnya lagi, berbuatpun belum ada untuk partai tapi cakapnya entah apa-apa dan macam betul saja,” ketus Ngogesa disambut aplaus peserta Rakornis.

Lebih tegasnya lagi bupati dua periode di Kabupaten Langkat ini dihadapan Ketua Harian DPP Golkar, H Andi Nurdin Halid, yang hadir bersama pengurus lainnya seperti Andi Sinulingga, mewarning siapa saja kader berlaku seperti dimaksudkan segera dihadapkan kebijakan partai. Dikatakannya, sebelum virus menjalar kemana-mana dan merusak tatanan partai, maka selayaknya dimusnahkan. ”Untuk sejenis kuman atau virus seperti ini, sebelum menjalar dan merusak harus diamputasi saja,” tegas Ngogesa.

Nurdin Halid mensahuti sekaligus menyambut baik pernyataan Ngogesa, bahkan mempersilahkan bersikap mengambil kebijakan tanpa harus koordinasi atau melaporkannya ke DPP demi kenyamanan maupun kebaikan partai. “Kalau seperti itu tidak perlu dilaporkan, segera saja ambil sikap pak ketua. Kalau kerjanya tak ada tapi cuma bisa ngomong saja untuk apa, bagusan sikapi saja dan tak perlu berpanjang pakai melaporkannya segala ke pusat terlalu lama itu,” sahut Nurdin.

Mantan Ketua PSSI ini pun mengingatkan, setiap kader atau pengurus mulai saat ini harus memulai start guna memuluskan segala kepentingan baik secara pribadi di legislatif bahkan Pilkada apabila tidak ingin tertinggal dari kontestan lainnya.

“Sudah bisa dari sekarang mengambil start jika tak ingin ketinggalan, baik untuk para calon legislator bahkan yang berencana ke jalur pilkada. Pentingnya lagi, kenali betul anatomi agenda tersebut sebab politik itu dinamis,” tutup Nurdin. (Ji)

Mungkin Anda juga menyukai