CALEG GOLKAR

Rapat Banggar Ricuh, Sekda Adu Mulut Dengan Paramedis

Tanjungbalai (medanbicara.com) – Kekecewaan dan kericuan dari ratusan medis seketika tumpah, mendengar putusan Sekda Kota Tanjungbalai bahwa penganggaran usulan dana intensif para medis dipending, pada saat sidang banggar di DPRD larut malam, Senin (26/11)
Dalam rapat tersebut Banggar menyetujui usulan dana insentif untuk paramedis. Halmayanti perwakilan TPAD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) yang juga sebagai Sekda belum menyetujui usulan. Sehingga rapat berlangsung ricuh. Paramedis bersama DPRD tidak dapat menerima alasan tersebut, sebab usulan dana insentif dalam batas kewajaran.
Usulan dana isentif paramedis sebesar Rp400 ribu/bulan/orang, agar ditampung di RAPBD 2019. Dalam rapat pembahasan antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Tanjungbalai bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) yang berlangsung Selasa dini hari (27/11) tidak membuahkan hasil, dan Pemko Tanjungbalai terkesan menolak.
Sebab, sidang sempat diskors karena Asisten I yang tidak berani memasukkan dana intensif tersebut untuk tahun 2019, harus berkoordinasi dengan pihaknya dan dinas terkait. Alhasil, sidang kembali dilanjutkan setelah kehadiran Sekda Kota Tanjungbalai.
Sidang kembali alot dikarenakan Sekda yang mewakili pemerintah kota (walikota tanjungbalai) menolak untuk menganggarkan dana intensif untuk paramedis ditahun 2019, dengab alasan yang tidak jelas, dan terkesan mengada-ngada. Hingga menyebabkan terjadinya adu mulut, dengan panitia banggar DPRD yang bersikeras mendesak Pemko menganggarkan intensif tersebut.
Kejadian tersebut sontak membuat paramedis yang melakukan aksi dari pagi hingga pukul 00:35 WIB, terpancing emosi atas sikap Sekda. Yang tetap bersikeras menolak anggaran tersebut dimasukkan, paramedis juga menyampaikan kekesalannya dan mengutuk keras tindakan Sekda.
Disela yang bersamaan, salah satu Aktivis penggiat sosial ketua ANJ (Aktivis Nelayan Jayantara) Nazmi Hidayat,SH yang pendampingi aksi unjuk rasa para medis yang terjadwal dari pagi hingga malam mengutarakan kalau dirinya sangat menanyangkan sikap dari Sekda. “Kami dari penggiat sosial sangat menyayangkan tindakan yang diambil pemerintah kota melalui Sekda malam tadi, terkait memperjuangkan nasib paramedis. Saya pribadi hanya dpat mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas matinya hati nurani pemerintah kota Tanjungbalai yang tetap congkak terhadap penderitaan paramedia. (gus/ino)

Mungkin Anda juga menyukai