CALEG GOLKAR

Bajing Loncat Kena Batunya, Diteriaki Sopir Saat Gasak Barang Dalam Truk, Tertangkap, Tewas Diamuk Massa…

Jenazah B ditangisi keluarga. (ist/mdc)

TEBINGTINGGI (medanbicara.com)– Seorang pria diduga pelaku bajing loncat kena batunya. Dia tewas usai dimassa warga, di Jalan KL Yos Sudarso, Kelurahan Lalang, Kecamatan Rambutan, tepatnya kawasan Terminal Datuk Bandar Kajum, Kota Tebing Tinggi, Sumut, Jumat (16/11/2018), sekira pukul 04.20 Wib.

Informasi yang dihimpun wartawan, peristiwa itu berawal ketika satu komplotan yang terdiri dari 6 orang datang mengendarai 2 unit sepeda motor–masing-masing bonceng 3–mengejar satu unit truk pengangkut barang kelontong.

Tiba di depan Terminal Datuk Bandar Kajum, Tebing Tinggi, komplotan tersebut berusaha menghentikan truk Colt Diesel BK 9189 CQ yang membawa barang kelontong dari Medan tujuan Tarutung.

Tak lama kemudian, sopir truk melihat seorang pelaku melompat ke atas mobil dan mengambil barang-barang, berupa sepatu anak-anak. Melihat aksi tersebut supir dan kernet truk langsung berteriak, “Maling…, maling!”

Mendengar teriakan itu, pelaku yang berada di atas truk langsung berusaha melarikan diri. Namun, saat bersamaan, teriakan sopir dan kernet truk direspon warga. Seorang pelaku akhirnya tertangkap tak jauh dari Terminal Datuk Bandar Kajum.

Tanpa dikomando, massa pun langsung memukuli pelaku bajing loncat tersebut hingga babak belur. Seiring dengan itu, warga juga menghubungi pihak kepolisian.

Personel Polsek Rambutan yang menerima laporan segera menuju lokasi untuk mengamankan pelaku ke RS Bhayangkari Tebing Tinggi untuk mendapat perawatan.

“Pelaku berinisial B (22), warga Dusun III, Desa Pematang Pelintahan Kecamatan Sei Rampah, Sergai tidak tertolong lagi dan meninggal dunia di RS Bhayangkari Tebing Tinggi. Jenazahnya sudah dibawa keluarga ke rumah duka,” kata Kasubbag Humas Polres Tebing Tinggi, Iptu J Nainggolan, saat dikonfirmasi wartawan.

Dari lokasi, polisi mengamankan barang bukti berupa, 2 pasang sepatu merk Loggo warna hitam, sepasang sepatu merk Vinella, 10 pasang sepatu anak-anak warna merah, 5 pasang sepatu warna ungu, 5 pasang sepatu warna pink, 2 pasang sepatu warna putih.

Lanjut Nainggolan, akibat peristiwa tersebut, perusahaan ekspedisi pengangkutan mengalami kerugian sebesar Rp2.800.000. (mdc)

Mungkin Anda juga menyukai