Universitas Harapan I Gelar Bazar Selama 2 Hari
MEDAN (medanbicara.com) – Universitas Harapan gelar bazar, seminar, lomba karaoke dan kompetisi wirausaha di kampus Harapan I, Jalan Imam Bonjol, Medan, Selasa (28/5) pagi.
Acara yang berlangsung 2 hari (Selasa, Rabu) itu dihadiri ratusan pengunjung bukan hanya dari kalangan kampus Harapan, akan tetapi juga dari luar kampus.
Ketua panitia Zuwina Miraza mengatakan, kegiatan seperti lomba karoke, kompetisi wirausaha, bazar setiap tahun dilaksanakan oleh pihak Universitas Harapan. “Bukan hanya dari kampus kita saja, tapi dari kampus juga mengikuti acara ini. Seperti kampus Unpri, Polmed, dan ada lagi beberapa kampus lainnya,” ucapnya, Selasa (28/5) siang.
Dilaksanakan kegiatan-kegiatan seperti ini agar mahasiswa/i berminat untuk membuka usaha sendiri. “Untuk menambah minat usaha para mahasiswa. Karena bazarnya kita sandingkan dengan yang umum. Jadi setiap tahunnya, peserta bisa membandingkan usaha-usaha miliknya,” bebernya.
Sehingga dengan dilakukan event-event seperti ini, mahasiswa/i Universitas Harapan lebih kretaif untuk mengembangkan usahanya.
Sedangkan dalam acara seminar turut hadir sebagai pembicara Kadis Koperasi dan UMK Sumut Naslindo Sirait. Dikatakannya, pihaknya akan sangat mendukung dan siap membantu bagi pelaku usaha yang ingin mengembangkan usahanya.
“Kita sangat mendukung para anak muda yang mau membuka usaha. Karena jika berkeinginan mau menjadi kaya harus menjadi pengusaha bukan menjadi pegawai,” sebutnya.
Sementara itu, Dra.Listiorini.,M.Si selaku
Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Harapan mengatakan, dilaksanakan kegiatan ini untuk mengembangkan kompetensi kewirausahaan. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menciptakan dan mengelola usaha melalui kompetisi kewirausahaan. “Meningkatkan kreativitas dan kolaborasi. Mendorong peserta untuk menunjukkan kreativitas dan bekerja sama dalam tim melalui kompetisi minus one (karaoke) dan kegiatan kelompok lainnya,” ujarnya.Dengan memberikan wawasan bisnis, dapat menyediakan platform untuk belajar dari praktisi bisnis, akademisi, dan tokoh inspiratif melalui seminar dan talkshow. “M
empraktikkan kemampuan pemasaran. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menjual produk mereka dan mempraktikkan kemampuan pemasaran dalam bazar,” sambungnya.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga dapat mendorong adaptabilitas terhadap transformasi digital. “Membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi dan digital dalam dunia bisnis. Memfasilitasi pengalaman belajar berbasis proyek. Memanfaatkan metode pembelajaran berbasis Outcome Based Education (OBE) untuk memberikan pengalaman belajar yang nyata dan terukur dalam konteks kewirausahaan, jelasnya.
Sehingga dapat meningkatkan jaringan dan kolaborasi. Membangun jaringan antara peserta dengan mentor, investor, dan pelaku industri untuk mendukung pengembangan usaha mereka di masa depan. “Menghasilkan output pendidikan yang nyata sebagai bagian dari mata kuliah ‘team based project’, yang dapat diukur dan dievaluasi sesuai dengan standar OBE,” tutupnya. (*)