CALEG GOLKAR

20 Lebih Warga Terjangkit DBD, Ini Kata Kepala Puskesmas Lubuk Pakam…

Seorang warga yang dirawat karena DBD. (ist)

DELI SERDANG (medanbicara.com)-Menanggapi 20 warga di Jalan Pelak, Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang terjangkit DBD, Kepala Puskesmas Lubuk Pakam, dr Juana menyebutkan, mengatasi nyamuk dengan fogging itu ada prosedur penetapannya. Makanya, cara bersih-bersih dengan 3M lebih efektif dan sudah dilakukan oleh pihak puskesmas.

“Fogging itu bahaya terhadap anak-anak dan ibu hamil. Kalau tidak perlu sekali fogging dilarang keras. Sekali lagi upaya gotong royong dari kepala desa dan warga serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar akan mencegah DBD dan ini sudah sering kami halo-halokan ke warga. Tapi kalau warganya tidak perduli akan kebersihan dan tahunya fogging kami akan berupaya berikan pengertian dan edukasi,” kata dr Juana.

Disinggung jika saat dilakukan fogging, anak-anak bisa sementata diungsikan dan di sekitar permukiman warga tidak ada wanita hamil, dr Juana tetap mengtakan jika bersih-bersih dianjurkan ke warga karena fogging hanya mematikan nyamuk sehari saja, besok jentiknya hidup lagi, makanya fogging tidak efektif.

“Petugas fogging matanya sudah buta sebelah gara-gara fogging. Sudah kita minta petugas fogging ke Dinas Kesehatan tapi tidak ada yang mau karena mereka tidak mau ambil risiko. Kalau ada warga yang mau memfoging alatnya kami sediakan. Pegawai puskesmas semuanya ibu-ibu kecuali petugas fogging,” ujarnya.

Ditambahkan dr Juana, mulai Januari 2019 fogging tanggung jawab Dinas Kesehatan karena banyak risikonya, bukan puskesmas lagi.

“Menunggu aturannya disahkan, tugas kami di puskesmas hanya menyuluh agar warga bersih-bersih terhindar dari DBD,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Deli Serdang, dr Ade ketika dikonfirmasi menyebutkan jika sebelum Natal 2018 lalu sudah memerintahkan Kepala Puskesmas untuk melakukan fogging.
Sekadar diketahui, penyakit DBD menyerang warga Jalan Pelak Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam sejak pertengahan Desember 2018 lalu. Satu per satu warga terjangkit penyakit menular itu.

Warga pun berobat ke RSUD Deli Serdang. Namun belum sempat warga sembuh, warga lain menyusul terjangkit DBD. Indikasi jika warga terjangkit DBD sesuai hasil diagnosa dokter yang menangani warga Jalan Pelak, Desa Sekip yang terjangkit penyakit DBD.

Lebih parah lagi, sampai saat ini seorang warga yang disebut bernama Zulpan masih dirawat intensif di RSUD Deli Serdang. Sudah dua pekan pria lajang itu dirawat namun kondisinya kian memprihatinkan.
Sulitnya mencari golongan darah AB mengakibatkan trombositnya menurun.

Bahkan kedua mata Zulpan sudah memerah akibat kekurangan darah. Keluarga pun kalang kabut mencari pendonor yang darahnya golongan AB.
Warga pun sangat menyesalkan Ketidakpedulian Kepala Puskesmas Lubuk Pakam, dr Juana terhadap warga yang terjangkit DBD. (man)

Mungkin Anda juga menyukai