CALEG GOLKAR

5 Korban Banjir Tanjung Selamat Ditemukan, 4 Teridentifikasi, 1 Masih Dicari, Lihat Datanya…

Kawasan Perumahan De Flamboyan Tanjung Selamat Kabupaten Deliserdang yang dihantam banjir, Jumat (4/12/2020). (Hum)

MEDAN (medanbicara.com)-Sebanyak lima dari enam orang korban banjir Perumahan De Flamboyan, Desa Tanjung Selamat, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara pada Jumat (4/12/2020) berhasil ditemukan. Kelima korban tersebut ditemukan meninggal dunia dan jenazahnya sudah di evakuasi ke Rumah Sakit Bina Kasih.

“Para korban sudah di evakuasi ke Rumah Sakit Bina Kasih,” kata Kepala Desa Tanjung Selamat, Nuraidi, Jumat (4/12/2020) malam.

Adapun identitas para korban meninggal dunia yakni Juwita Simanjuntak (29), Arista Simanjuntak (24), Satria Eka Winarya (18) dan Nur Fitri (24).

“Identitas yang kita terima baru empat orang ini,” katanya.

Hingga saat ini petugas gabungan masih melakukan pencarian terhadap satu korban lagi yang dikabarkan hilang.

Data sementara yang berhasil dihimpun BPBD Sumut untuk korban banjir di tiga daerah, yakni Kota Medan dengan jumlah yang dinyatakan hilang sebanyak 6 orang, satu diantaranya masih usia balita, dimana dua orang dewasa ditemukan meninggal dunia. Sedangkan rumah yang terendam sebanyak 2.773 unit, 1.983 KK dan 5.965 jiwa yang tersebar di 7 kecamatan dan 13 kelurahan.

Untuk Kabupaten Deliserdang, banjir menimpa Desa Tanjungselamat dengan jumlah 500 rumah yang terendam banjir. Tiga orang dinyatakan meninggal dunia. Selain itu, air juga merendam 400 rumah di Desa Sejarahbaru, Kecamatan Delitua, dengan ketinggian air mencapai 4-6 meter.

Sedangkan di Kota Binjai, sebanyak 3.374 KK di 5 Kecamatan 16 Kelurahan yang terdampak banjir tersebut. Hujan dengan intesitas lebat yang terjadi pada kamis sore hingga malam mengakibatkan meluapnya DAS Bingai dan DAS Mencirim dan merendam ribuan rumah yang berada di sekitaran bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kota Binjai.

“Saat ini, TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, sudah melakukan beberapa evakuasi di beberapa tempat, antara lain Kecamatan Medan Johor, Medan Maimun, Medan Sunggal dan Medan Tuntungan,” sebut Noerly, Manager Pusdalops BPBD Kota Medan, dalam keterangan resminya. Dari banjir yang terjadi itu, sebut Noerly, 181 jiwa sudah dievakuasi, dengan rincian 50 anak-anak, 38 balita, 67 orang dewasa dan 26 lanjut usia (lansia).

“Saat ini, personel mulai bergerak menyisir banjir di Kecamatan Medan Helvetia, yang teimbas dari luapan Sungai Sunggal,” terangnya.

Hingga saat ini, sebutnya, data yang terkumpul, menyebutkan 1.773 rumah terendam, dengan 1.983 kepala keluarga atau 5.965 jiwa. Data tersebut terangkum dari tujuh kecamatan dan 13 kelurahan, yakni Kecamatan Medan Maimun, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Baru, Medan Petisah dan Medan Polonia.

“Informasi yang kita terima, ada enam orang dinyatakan hilang, lima dewasa dan satu balita. Dan pagi tadi, ditemukan dua orang dewasa dalam keadaan meninggal dunia karena terseret banjir. Untuk sementara itu laporan yang kami terima,” terangnya.

Di tempat terpisah, empat desa di Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang, juga dilanda banjir. Parahnya lagi, longsor pun ikut serta. Meski tak sampai merenggut korban jiwa, salah satu balai desa dan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.

Banjir dan longsor terjadi di Dusun 1, Desa Namo Pinang, Kecamatan Namorambe, Kamis malam (3/12), jam 19.30 WIB. Jam 22.00 WIB, banjir dan longsor juga menerjang Dusun I, Desa Namo Pakam.
Jumat dini hari (4/12), air bah melanda Desa Bekukul diikuti longsor di sekitaran Gang Sejarah, Dusun 4, Desa Delitua, Kecamatan Namorambe.

“Di Dusun 1, Desa Namo Pakam, satu unit rumah semi permanen milik Pilih Limbang hancur terbawa banjir. Untuk Desa Bekukul, jalan menuju Namo Pakam tertimbun longsor. Sedangkan di Gang Sejarah, Dusun 4, Desa Delitua, luapan air Sungai Deli, mengakibatkan rumah warga terendam banjir,” kata Kapolsek Namorambe, Iptu Antonius Ginting.

Di Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang, longsoran tanah menutup badan jalan, mengakibatkan arus lalulintas terputus, sehingga harus melalui jalur alternatif.

“Kita melakukan pengecekan di lokasi longsor, di jalan Desa Penungkiren Rambai, Kecamatan STM Hilir. Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Deliserdang, agar secepatnya material yang menghalangi jalan dibersihkan. Situasi saat ini, arus lalulintas masih sepi, aman dan lancar untuk jalan masih belum bisa dilalui serta cuaca masih hujan,” kata Kasat Lantas Polresta Deliserdang, Kompol SL Widodo.

Longsor juga terjadi di Kecamatan Birubiru, Deliserdang, tepatnya di Jalan Besar Birubiru menuju Desa Penen.

“Longsornya sekitar jam 04.00 WIB, mengakibatkan putusnya akses lalulintas dari menuju beberapa desa, seperti Desa Birubiru, Sarilaba dan Penen, maupun arah sebaliknya,” kata Kapolsek Talun Kenas, AKP Hendra Nata Tambunan dan Kapolsek Birubiru, AKP Erlonggena Sembiring.

Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol Yemi Mandagi, mengimbau warga dan pengguna jalan untuk lebih hati-hati dalam berkendara, mengingat curah hujan yang tinggi. “Kepada masyarakat, khususnya para pengguna jalan agar tetap waspada dengan bencana banjir maupun tanah longsor, mengingat cuaca saat ini sering hujan,” imbaunya.

Banjir dan longsor juga melanda Kota Binjai . Tercatat, setidaknya ada 3.416 kepala keluarga atau 10.855 jiwa di lima kecamatan dengan 16 kelurahan terdampak banjir. Dari data yang ada, di Kecamatan Binjai Selatan, ada dua kelurahan terendam banjir, yakni Kelurahan Rambung Timur dan Rambung Dalam. Di Kelurahan Rambung Timur sebanyak 113 KK (273 jiwa), sedangkan di Kelurahan Rambung Dalam sebanyak 38KK (128 jiwa).

Di Kecamatan Binjai Kota, yakni di Kelurahan Setia sebanyak 508 KK (2.032 jiwa), Kelurahan Binjai 100 KK (530 jiwa), Kelurahan Berngam 1.455 KK (3.755 jiwa), Kelurahan Tangsi 118 KK (441 jiwa), Kelurahan P Binjai 140 KK (539 jiwa).
Sedangkan di Kecamatan Binjai Barat, meliputi Kelurahan Payaroba 118 KK (431 jiwa), Kelurahan Limau Mungkur 119 KK (523 jiwa), Kelurahan B Sinembah 25 KK (100 jiwa), Kelurahan Limau Sundai 78 KK (261 jiwa).

Di Kecamatan Binjai Timur, meliputi Kelurahan Mencirim 388 KK (965 jiwa), Kelurahan Tanjung Langkat enam KK. Di Kecamatan Binjai Utara, yakni di Kelurahan Cengkeh Turi 31 KK (127 jiwa), Kelurahan Kebun Lada 119 KK (469 jiwa), Kelurahan Pahlawan 60 KK (260 jiwa).

Saat ini, BPBD Kota Binjai bersama unsur terkait terus melakukan evakuasi terhadap warga terdampak, mendirikan dapur umum tanggap darurat di tujuh lokasi, BPBD beserta stakeholder terkait, TNI/Polri, PMI dan relawan kemanusiaan terus memantau dan stanby di seputaran daerah aliran sungai (DAS) hingga stuasi aman dan terkendali. (As/ant/Ter)

Mungkin Anda juga menyukai