CALEG GOLKAR

Dana BOS di SDN 101816 Pancurbatu Diduga Bermasalah, Kepsek Diancam Copot

Kondisi ruangan tidak memiliki jendela. (sit)

DELISERDANG (medanbicara.com)– Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI melakukan pemeriksaan selama 3 hari terkait penggunaan dan laporan pertanggungjawaban Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Lantas bagaimana dengan penggunaan dana BOS di SDN 101816 Desa Tengah Kecamatan Pancurbatu, yang penggunaannya diduga tidak efektif dan efisien, karena masih ada ruangan belajar yang tak berjendela, lantai pecah, atap bocor, bak kamar mandi bocor.

Manajer BOS Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang, Hanafi menyebutkan, jika pihaknya sudah memerintahkan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (Ka UPT) membuat berita acara soal kondisi sekolah maupun situasi proses belajar mengajar dan mengenai guru-guru di sana.

"Jika dana BOS diambil kepala sekolah tapi tidak digunakan atau digunakan untuk keperluan pribadi, maka kepala sekolah itu akan dicopot dan bila perlu dipecat," tegasnya

Hanafi juga langsung menelepon Ka UPT. "Ibu buat berita acaranya lalu sampaikan kepada kami," perintah Hanafi kepada Ka UPT sembari menambahkan kepada wartawan jika Ka UPT perpanjangan tangan Dinas Pendidikan

Dikejar lagi soal jika Ka UPT tidak berkutik dan tidak dapat bertindak apapun. "Prosedurnya harus diperiksa Ka UPT dulu," katanya.

Sekadar diketahui, SDN 101816 Desa Tengah, Kecamatan Pancurbatu sangat memprihatinkan. Ruangan sekolah unggulan itu tak memiliki jendela, asbes bocor. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun.

Hasil penelusuran wartawan, saat melewati Kelas II B dan II C, murid terlihat belajar dalam ruangan yang tak memiliki jendela. Selain itu, ruangan guru, Kelas II A ruang agama Katolik asbesnya bocor. Sehingga jika hujan turun, lantai ruangan jadi basah.

Pemandangan yang tak enak juga terlihat saat melihat ruangan IC, I D, IIA, II B dan II C. Lantai ruangan lima ruangan sudah pecah-pecah. Selain itu lemari yang ada di ruangan guru tidak layak dipakai. Karena kondisi sudah mulai lapuk dan bahkan ada pintu lemari yang sudah lepas.

Ruangan IA, IB, IC, ID dan ruangan IIC juga tidak memiliki lemari kelas sehingga peralatan dan perlengkapan kelas seperti globe, buku, spidol, dan lainnya berserakan di sudut ruangan. Kalaupun kelas lain memiliki lemari tapi kondisinya sudah darurat.

Kondisi yang sama juga terlihat pada kamar mandi. Dua bak air yang ada dalam kamar mandi bocor sehingga kran air terpaksa terus berjalan agar air tetap ada pada bak air.

Belum lagi gedung perpustakaan yang seharusnya menjadi tempat murid untuk membaca malah dijadikan menjadi gudang penyimpanan cangkul, sekop, parang dan lainnya.

Kepala Sekolah SDN 101816, Helen Nainggolan ketika dikonfirmasi menyebutkan jika kondisi ruangan murid tidak seperti itu. "Tapi berhubung karena TK pakai ruangan kita sementara, maka terpaksa kita pakai ruangan peninggalan SMA yang kurang pas," jawabnya via telepon kepada wartawan.

Terpisah, Kasubbag Umum Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang, Hanafi ketika dikonfirmasi menyebutkan, jika SD mendapat dana BOS diperuntukkan untuk rehab kecil seperti penggantian atap 10 unit, jendela, pintu kamar mandi, pintu ruangan. Dana BOS dimasukkan ke rekening sekolah dan diambil oleh Kepala Sekolah dan Bendahara.(sit)

Mungkin Anda juga menyukai