CALEG GOLKAR

Diduga Sekeluarga Diikat Lalu Dibuang Hidup-hidup ke Sungai, Nama Pelaku Pembunuh Sudah Dikantongi Polisi

Pasangan suami istri (Pasutri) Muhajir (49) dan Suniati (50) bersama anak bungsunya M Solihin (12). (mdc)

MEDAN (medanbicara.com)–Polisi sudah menemukan titik terang pelaku penculikan dan pembunuhan satu keluarga di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja kepada wartawan, Senin (15/10/2018) menyebutkan, identitas pelaku penculikan dan pembunuhan sadis tersebut telah dikantongi.

Untuk memburu pelakunya, tiga tim telah dibentuk Polda Sumut dan Polres Deli Serdang. Untuk sementara polisi menduga penculikan dan pembunuhan tersebut bermotif perampokan.

“Kasus 338 atau pembunuhan di Deli Serdang saat ini masih dilakukan pengejaran (pelakunya). Untuk identifikasi pelaku sudah diketahui, dan semoga segera terungkap. Untuk modus operandi diduga perampokan,” katanya.

Kombes Tatan mengatakan, dua korban penculikan dan pembunuhan satu keluarga tersebut telah ditemukan. Keduanya adalah ayah dan anak yang ditemukan membusuk di aliran Sungai Belumai dengan tangan dan kaki terikat.

“Dua orang korban sudah ditemukan dan satu lagi masih dalam pencarian ada dua tim yang dibentuk dari Polda dan satu tim dari Polres Deli Serdang, jadi total ada tiga tim,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan, manajer PT Domas Intiglass, Muhajir (49), istrinya, Suniah (50), dan anak bungsunya, M Solihin (12), menghilang dari rumahnya, Dusun III, Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang. Ia diculik pelaku pada 8 Oktober 2018.

Tiga hari kemudian pada Kamis (11/10/2018), mayat Muhajir ditemukan di sungai Belumai, Desa Tadukan Raga, Kecamatan Tanjung Morawa. Lalu, tiga hari berselang, mayat M Solihin juga ditemukan membusuk di Desa Limau Mungkur, Kecamatan STM Hilir.

Saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan, karena istri Muhajir, Suniah belum diketahui keberadaannya.

Diduga pembunuhan dilakukan dengan sangat sadis. Korban diikat tangan dan kakinya, kemudian dilemparkan ke aliran Sungai Belumai yang bermuara ke Selat Malaka dengan kondisi hidup-hidup. (msc)

Mungkin Anda juga menyukai