CALEG GOLKAR

Hore…Lebaran Tol Tamora-Perbarakan Bisa Dilintasi

Gerbang tol Tanjung Morawa. (twitter)

MEDAN (medanbicara.com)– Ruas Jalan Tol Tanjung Morawa-Perbarakan telah dilakukan tes uji kelayakan. Diperkirakan dalam delapan hari ke depan sudah didapatkan hasilnya. Sehingga saat Lebaran fasilitas tersebut bisa digunakan dan dapat mengurai penumpukan kendaraan di Kayu Besar.

“Untuk Tanjung Morawa ke arah Perbarakan (seksi 1 Tol Medan-Tebingtinggi) kemarin (Jumat, 18/5) sudah dilakukan tes uji kelayakan. Biasanya 10 hari baru keluar hasilnya. Kalau sudah oke (layak,Red), langsung diresmikan,” ujar Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah II Sumut, Paul Ames Halomoan Siahaan kepada wartawan, Minggu (20/5/2018).

Dengan penggunaan ruas tol dari Tanjung Morawa ke Perbarakan, lanjut Paul, nantinya kawasan Simpang Kayu Besar dan pintu tol Tanjung Morawa akan berkurang volume kendaraan yang biasanya harus antre panjang.

“Sudah bisa kita pakai nanti pada Lebaran Idul Fitri. Tetapi tidak langsung berbayar. Karena dari Belmera sudah bayar kan, kemudian ke Rampah juga bayar,” katanya.

Sedangkan untuk tarifnya sendiri, kata Paul, dalam waktu dekat akan ada pembahasan sebelum diputuskan berapa besaran hitungan bayarannya. Kemungkinan besar, akan disamakan dengan tarif Kualanamu-Sei Rampah dengan harga Rp981 per kilometer.

“Yang pasti akan berubah banyak di Kayu Besar. Karena yang mau ke Tebingtinggi tidak perlu lewat (keluar) Tanjung Morawa, bisa langsung ke Perbarakan. Terutama yang mau ke bandara, tak harus keluar Tanjung Morawa,” paparnya.

Pun begitu, Paul juga tidak menampik kemungkinan akan ada potensi penumpukan kendaraan di pintu tol Amplas. Untuk itu, akan dilihat kembali bagaimana pola yang akan dilakukan agar tidak ada penumpukan antrean panjang kendaraan di satu pintu tol.
“Kita belum tahu polanya bagaimana, mudah-mudahan tidak. Karena kan lebih tersebar. Makanya kita minta percepatan, manatau di pertengahan puasa nanti sudah bisa dipakai,” pungkasnya.

Terkait persiapan ruas tol Tanjung Morawa-Perbarakan, Anggota Komisi D DPRD Sumut, Baskami Ginting mengatakan, percepatan pembangunan menjadi hal penting dan harus segera tuntas. Apalagi dalam waktu dekat, umat Islam akan merayakan Idul Fitri.

”Kalau bisa disegerakan itu jalan tol, biar bisa digunakan untuk Lebaran ini. Karena hari biasa saja kemacetan kerap terjadi di beberapa titik seperti pintu tol Tanjung Morawa dan Simpang Kayu Besar,” ujar Baskami.

Selain itu, poltiisi PDI-P ini juga melihat potensi terjadinya penumpukan kendaraan di sekitar pintu tol Amplas. Sebab jalan masuk jalur bebas hambatan itu, kemungkinan lebih dipilih dari pintu keluar Kota Medan yakni persimpangan Terminal Amplas. Selanjutnya, kendaraan akan masuk dari pintu tol tersebut untuk menuju ke arah Tebingtinggi atau Kualanamu.

“Untuk itu, Dinas Perhubungan juga harus memikirkan antisipasi soal ini. Karena biasanya seminggu sebelum Lebaran, sudah ada kesiapan menghadapi arus mudik dan arus balik setelah Lebaran. Mereka kan sudah pengalaman, jadi kita juga minta pengaturan lalu lintas mereka siapkan,” ujarnya.

Sementara itu, Pengamat Transportasi, Medis Sejahtera Surbakti mengatakan, segala sarana pendukung yang menjadi syarat-syarat jalan tol harus dipenuhi sebelum waktu operasional. Ia menyarankan kepada stakeholder terkait agar tidak memberi tarif yang mencekik leher ruas tol baru itu nanti.

“Setidaknya syarat-syarat minimal sarana pendukung jalan tol itu dapat dipenuhi. Seperti lampu penerangan jalan, rambu-rambu pengarah sehingga tidak ada halangan bagi pengendara memanfaatkan fasilitas tersebut, terutama pada malam hari,” katanya kepada.

Ia juga mendorong sebelum waktu operasional ruas tersebut agar dilakukan uji coba. Dengan demikian segala kekurangan akan diketahui sebelum dibuka untuk umum. “Biasanya akan ada uji coba. Dan ada juga diberi tahu kepada publik melalui media bahwa sudah dibuka jalan alternatif baru lagi di Sumut. Sehingga masyarakat tahu akan operasional ruas tol baru tersebut,” katanya.

Ketua Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara ini juga menilai, hal penting lain yang perlu dipertimbangkan adalah soal tarif jalan tol yang tidak terlalu mahal sehingga membebani masyarakat untuk dapat menikmati fasilitas dimaksud.

“Sehingga semua orang bisa menikmatinya, apalagi akan dirasakan bagi pemudik di saat Lebaran nanti. Tentunya ruas alternatif ini membantu jarak tempuh perjalanan lebih efektif dan efisien. Jadi soal tarif ini harus mendapat atensi dan pertimbangan khusus juga dari pemerintah,” pungkasnya. (spc)

Mungkin Anda juga menyukai