CALEG GOLKAR

Sebelum Tewas Penjaga Kandang Ayam Mimpi Didatangi 3 Wanita Cantik, Disuruh Ritual Biar…

Mayat korban saat dievakuasi. (man)

DELISERDANG (medanbicara.com)–Terungkap!Penyebab kematian Hendra (28), penjaga ternak ayam jago yang ditemukan tewas dalam kondisi telungkup di semak-semak, di seputaran kandang ayam, di Gang Bintang Kelurahan Syamad, Kecamatan Lubukpakam, Deliserdang, Jumat (14/8/2018).

Warga Bagan Siapi-api, Riau yang bekerja di kandang ayam milik Saham Situmorang itu ternyata hendak melakukan ritual di pohon sawit dan beringin yang berada di belakang kandang ayam.

Namun, usai melakukan ritual pria yang sudah tiga bulan bekerja itu ditemukan tewas di tepi kubangan kolam.

Informasi yang dihimpun, sebelumnya Hendra bermimpi didatangi tiga wanita cantik dan menyuruhnya untuk meletakkan ayam warna putih dan kembang tujuh rupa di dekat pohon sawit dan beringin. Nah, dia dijanjikan akan diberi benda berupa keris dan kotak berisi uang.

Percaya akan mimpi bernuansa gaib itu, korban menjumpai Mamat (36) tenaga honor bagian kebersihan Pemkab Deli Serdang yang tiap hari mengarit rumput di sekitar kandang ayam tempat korban bekerja. Kepada Mamat, korban bercerita mimpinya dan meminta tolong agar dicarikan orangtua.

Mendengar cerita korban itu, Mamat menjumpai Jumalik (60), ayah kandung Mamat dan menceritakan mimpi korban. Merasa tertarik akan mimpi korban, Jumalik menjumpai Koko Saputra (36), temannya agar ikut menemani korban meletakkan sesajen di sekitar pohon sawit dan beringin.

Sekira pukul 23.50 Wib, korban, Jumalik, Mamat dan Koko berjalan ke lokasi yang disebutkan korban. Sebelum melakukan ritual, korban terlebih dulu mandi dengan kembang tujuh rupa.

Korban duduk bersila di depan, sedangkan Jumalik, Mamat dan Koko duduk di belakang korban. Ayam putih, kembang tujuh rupa dan minyak diletakkan korban dekat pohon sawit dan beringin.

Sekitar 15 menit, korban melakukan ritual, namun Jumalik, Mamat dan Koko tidak tahu apa mantera yang dibacakan korban. Saat melakukan ritual itu, Koko, pedagang ayam potong yang mengaku memiliki indra keenam merasa bulu kuduknya berdiri dan pelepah sawit seperti jatuh meskipun sebenarnya tidak ada yang jatuh.
Merasa takut, Koko mengajak pulang dan keempat pria itupun meninggalkan lokasi ritual. Sebelum pulang, keempat orang itu bercerita mengenai mimpi dan ritual yang dilakukan. Koko pun mengutarakan jika menurut cerita orang untuk mengangkat itu tidak boleh dipaksa dan jika dipaksa akan muntah darah atau mati.

Sekira pukul 00.30 Wib, Jumalik, Koko dan Mamat pamitan pulang. Tapi saat berdiri, korban melihat sosok makhluk halus seorang wanita melambaikan tangan mengajak korban. Korban pun mengungkapkan kepada Koko jika wanita yang dalam mimpinya itu berdiri di tower.

Saat Koko menoleh, ucapan korban ternyata benar karena Koko juga melihat seorang wanita yang dimaksud korban. Koko pun berucap agar korban istigfar dan ketiga pria itu meninggalkan korban.

Setelah Koko, Jumalik dan Mamat beranjak pergi, korban kembali ke gubuk untuk tidur. Namun sebelum tidur, korban melakukan zikir hingga terjatuh sambil menutupkan tikar ke badannya.
“Dia sempat zikir dan tiba-tiba jatuh sambil menutupi badannya dengan tikar,” sebut Putra (51) teman kerja korban.

Namun saat Putra terbangun kaget melihat korban tidak ada lagi dalam gubuk. Lalu Putra keluar dan saat berjalan melihat seekor ular kobra masuk dalam paralon yang ada di bawah gubuk. Untuk mematikannya, Putra mencari korban tapi Putra kaget karena melihat korban sudah tergeletak tak bernyawa dengan kondisi telungkup. Selanjutnya Putra memberitahukan kepada warga sekitar.

Hasil penyelidikan Polsek Lubuk Pakam tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Guna penyelidikan, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan,” sebut Kanit Reskrim, Iptu Herwin.

Polsek Lubuk Pakam juga melakukan pemeriksaan terhadap saksi Mamat, Jumalik dan Koko. Jumalik dan Koko pun mengaku bukan seorang paranormal.

“Kata korban, kalau ritual ini berhasil dan keris serta peti berisi uang itu bisa diangkat, korban berjanji mau buka usaha dan membantu masyarakat miskin serta menganggap Jumalik sebagai ayah angkatnya,” sebut ketiga saksi menirukan omongan korban sebelum tewas. (man)

Mungkin Anda juga menyukai