CALEG GOLKAR

Pemprov Sumut Prioritaskan Dunia Pendidikan, Tambah Honor Guru Hingga Biayai Siswa Pintar

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengunjungi Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Sibolga, Jalan Letjen Suprapto Pancuran Gerebak – Kota Sibolga dalam.kunjungan kerjanya, Senin (8/4/2019). Gubernur juga menyerahkan SK kepada 61 guru se-kota Sibolga sekaligus meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer.


MEDAN (medanbicara.com) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) di bawah kepemimpinan Gubernur Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur (Wagub) Musa Rajekshah berkomitmen menjadikan Sumut yang maju, aman dan bermartabat.

Hal itu akan diwujudkan melalui lima misi yaitu mewujudkan masyarakat Sumut yang bermartabat dalam kehidupan, dalam politik, dalam pendidikan, dalam pergaulan dan bermartabat dalam lingkungan. Visi dan misi tersebut sudah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumut tahun 2018 – 2023.

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengunjungi Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Sibolga, Jalan Letjen Suprapto Pancuran Gerebak – Kota Sibolga dalam.kunjungan kerjanya, Senin (8/4/2019). Gubernur juga menyerahkan SK kepada 61 guru se-kota Sibolga sekaligus meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer.

Selain itu, ada lima prioritas pembangunan Sumut yakni, peningkatan kesempatan kerja melalui penyediaan lapangan kerja, peningkatan dan pemenuhan akses pendidikan, pembangunan infrastruktur yang baik dan berwawasan lingkungan, penyediaan layanan kesehatan berkualitas, serta peningkatan daya saing melalui sektor agraris dan pariwisata.

Untuk bidang pendidikan, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (Edy-Ijeck) ingin seluruh masyarakat Sumut mudah mendapat akses pendidikan. Karena, pendidikan sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Untuk itu, tidak ada alasan untuk tidak sekolah, termasuk alasan keterbatasan biaya.

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah meninjau pelaksanaan hari pertama Ujian Nasional 2019, di SMKN 10 Medan, Jalan Cik Ditiro Medan.

Melalui pendidikan diharapkan akan lahir SDM yang berkualitas, yang mampu berperan dalam pembangunan daerah dan negeri ini. Kekayaan sumber daya alam (SDA) dan berbagai potensi daerah lainnya yang luar biasa, tidak akan memberi manfaat secara optimal untuk perbaikan kesejahteraan rakyat, bila tidak didukung ketersediaan SDM baik secara kualitas maupun kuantitas.

Dari berbagai negara maju yang dapat dipelajari adalah, kemajuan yang dicapai negara-negara tersebut karena didukung SDM yang berkualitas. Jepang, sebagai negara pendatang baru dalam kemajuan industri dan ekonomi memulai upaya mengejar ketertinggalannya akibat perang dari negara-negara yang telah lebih dahulu mencapai kemajuan ekonomi dan industri dengan cara memacu pengembangan SDM.

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengunjungi Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Sibolga, Jalan Letjen Suprapto Pancuran Gerebak – Kota Sibolga dalam.kunjungan kerjanya, Senin (8/4/2019). Gubernur juga menyerahkan SK kepada 61 guru se-kota Sibolga sekaligus meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer.

Pengembangan SDM di negara tersebut pada intinya diarahkan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM-nya melalui pendidikan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas sehingga mampu menguasai industri manufacturing berteknologi tinggi.

Kualitas SDM sangat dipengaruhi kualitas pendidikan informal dan formal (yang berhubungan dengan keterampilan atau keahlian kerja), kualitas kesehatan (fisik dan psikis), kepribadian dan kepercayaan diri, tingkat kesejahteraan hidup dan ketersediaan lapangan kerja yang relevan. Pendidikan merupakan suatu upaya dalam proses pengembangan SDM.

Honor Guru dan Beasiswa

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan Sumut, Edy-Ijeck melakukan berbagai terobosan. Antara lain, meningkatkan kesejahteraan guru dengan meningkatkan upah guru honorer di Sumut. Sebelumnya guru honorer di Sumut hanya mendapat upah Rp 40.000/jam. Terkait hal itu, DPRD Sumut meminta Pemprov Sumut menaikkan upah menjadi Rp 60.000/jam atau naik 50 %.

Di luar dugaan justru, Edy-Ijeck malah menaikkan upah guru honorer di atas 100 % menjadi Rp 90.000/jam. “Penambahan gaji guru honorer dari usulan DPRD Rp60.000/jam, saya tetapkan menjadi Rp 90.000/jam pada tahun 2019,” ucap Edy Rahmayadi.

Gubernur Edy Rahmayadi membuka Rapat Kordinasi (Rakor) Kepala Sekolah SMA Negeri/Swasta dan Pencanangan Gerakan Sekolah Bermartabat se-Provinsi Sumatera Utara, Selasa (27/11/2018) di Lapangan Rindam I/BB Pematangsiantar.

Edy Rahmayadi menjelaskan kenaikkan upah guru honorer ini sudah melalui pertimbangan yang matang. “Itu sudah saya hitung, makanya saya berani menetapkan angka itu, bahkan saya mau kalau bisa Rp 100.000/jam, tapi kita syukuri ini bisa naik dari saat ini guru-guru honor hanya menerima Rp 40.000/jam, tahun ajaran baru nanti kebijakan ini akan saya berlakukan,” ungkap Edy Rahmayadi.

Tak hanya itu, Edy-Ijeck juga berupaya mengatasi kekurangan guru, khususya di daerah terpencil, antara lain dengan penyediaan guru terbang. “Penyediaan guru terbang dalam rangka pemenuhan kebutuhan guru di wilayah tertinggal,” katanya.

Upaya lain yang dilakukan Pemprov Sumut untuk meningkatkan mutu pendidikan di Sumut adalah dengan adanya wacana Gubernur untuk membiayai sekolah anak pintar yang tidak mampu. Gubernur tidak ingin murid-murid pintar SMA, termasuk SMK Sumut putus sekolah hanya karena tidak ada biaya..

Namun kategorinya jelas. Yang nantinya ditanggung adalah murid pintar yang berasal dari keluarga kurang mampu dan berada dalam 10 besar (terbaik) dari setiap sekolah. Belum disebutkan apakah dari 10 besar per kelas atau dari keseluruhan siswa per angkatan.

Yang pasti, Edy menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Sumut Arsyad Lubis, mendata semua para murid pintar SMA. “Nanti buatkan database-nya,” sebut Gubernur.

Dengan nantinya menyekolahkan murid pintar itu, Gubernur berharap akan tercipta sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing di Sumut. Sehingga untuk ASN Pemprov Sumut nantinya, diisi oleh sumber daya manusia yang handal.

Bangun 28 Unit Sekolah Baru

Kepedulian Pemprov Sumut terhadap dunia pendidikan juga terlihat dengan akan dibangunnya 28 unit sekolah baru, yang terdiri atas 11 unit SMA dan 17 unit SMK. Rencananya sekolah tersebut akan dibangun secara bertahap mulai tahun 2019-2023.

Hal itu terungkap dalam rapat tentang Program Kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sumut yang dipimpin Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, di Lantai 8 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Medan.

"Saat ini jumlah SMA/SMK di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 2.038 sekolah, yang berada di 434 kecamatan. Tetapi masih ada 28 kecamatan yang belum mempunyai SMA maupun SMK. Rencananya akan dibangun secara bertahap dari tahun 2019 sampai 2023, yang terdiri dari 11 unit sekolah baru SMA dan 17 unit sekolah baru SMK," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Sumut Arsyad Lubis.

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah meninjau pelaksanaan hari pertama Ujian Nasional 2019, di SMKN 10 Medan, Jalan Cik Ditiro Medan.

Tidak hanya membangun sekolah, Dinas Pendidikan Sumut juga akan melakukan pelayanan pendidikan berbasis elektronik. "Seperti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online untuk jenjang SMAN dan SMKN, dan yang membanggakan kita yang pertama melakukannya di Indonesia," terang Arsyad.

Selain itu, juga telah dilaksanakan program Elektronik-Rencana Kerja Anggaran Sekolah (E-RKAS) BOS Online, E-Kepsek (Penerimaan Kepala Sekolah Berbasis Elektronik) dan E-Rapor yaitu laporan hasil belajar peserta didik atau rapor berbasis elektronik.

Sebelumnya, Wagub Sumut Musa Rajekshah mengimbau agar semua program kerja yang dibuat harus realistis dan harus sesuai dengan visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut. "Saya melakukan rapat ini karena ingin mendengar langsung dari OPD terkait. Saya tidak mau ada pemborosan anggaran, dan Saya tidak mau program kerja yang tidak sesuai dengan visi kami," ujar Wagub Musa Rajekshah.

Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Musa Rajekshah memastikan hari terakhir Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) lancar terlaksana hingga ke daerah-daerah saat mengunjungi Madrasah Aliyah Swasta Musthafawiyah Purba Baru di Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Pelajar Sumut Harus Berakhlak

Gubernur mengungkapkan waktu berjalan begitu cepat. Untuk itu, Edy Rahmayadi mengingatkan agar para siswa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Kepada seluruh siswa dan siswi, Gubernur berpesan, agar senantiasa saling mengasihi dan menghormati guru, selaku sosok yang menjadi orang tua selama di sekolah."Akhir-akhir ini, sering saya lihat di media, siswa melawan pada guru. Jangan sampai saya dengar itu terjadi di Sumut. Pelajar Sumut harus berakhlak baik," ucap Edy Rahmayadi ketika menjadi pembina upacara bendera di SMAN 1 Medan, Jalan Teuku Cik Ditiro, Kota Medan.

Edy Rahmayadi mengingatkan kepada kepala sekolah dan guru agar jangan ragu untuk menindak tegas dan memperingati siswa yang berperilaku kasar.Selain untuk menyadarkan siswa atas perilakunya, juga untuk mencegah siswa memelihara sikap-sikap tidak terpuji dan tidak terbawa hingga dewasa.

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah meninjau pelaksanaan hari pertama Ujian Nasional 2019, di SMKN 10 Medan, Jalan Cik Ditiro Medan.

Selain nasehat utama tersebut, Edy Rahmayadi juga memberi motivasi kepada para siswa agar giat dalam menuntut ilmu."Berdoa, miliki cita-cita yang tinggi, miliki sikap mengasihi, dan bisa menjadi teladan. Mudah-mudahan kalau ini kalian terapkan, kalian bisa jadi generasi yang bermanfaat bagi bangsa," ujarnya.

Melalui berbagai terobosan di bidang pendidikan tersebut, diharapkan akan lahir banyak SMD yang berkualitas dan berdaya saing, yang mampu berperan dalam pembangunan daerah. Sehingga dapat mendorong percepatan pencapaian sasaran utama pembangunan Sumut pada akhir periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2023.

Sasaran utama pembangunan Sumut ini, yaitu pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7 % dan angka inflasi diharapkan pada kisaran 2,75 % plus minus 1 %. Kemudian, penurunan angka kemiskinan menjadi 7,39 %, penurunan tingkat pengangguran terbuka menjadi 5,1 %, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 73,32 %, dan terakhir peningkatan pemerataan pendapatan melalui capaian indeks gini menjadi 0,305. (Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu)

Mungkin Anda juga menyukai