CALEG GOLKAR

Awalnya Diajak Cari Cewek, Siswa SMP Lalu Dicekik Sampek Tewas, Ini Pengakuan Tersangka 2 Pelaku…

Kedua tersangka saat diamankan. (htc)

SIMALUNGUN (medanbicara.com)- Tak lama, setelah ditemukannya jasad korban Canda Prayoga (13), dua pelaku pembunuhan, yakni RBP (17), pekerja bongkar tangkos di Bahjambi, warga Marihat Bayu, dan MA (18), tukang las, warga Bangun Tujuh Belas, Kecamatan Gunung malelah, Kabupaten Simalungun, berhasil diringkus oleh Unit Reskrim Polsek Bangun

Saat ditanyai, kedua pelaku mengaku nekat membunuh korban, berawal Senin malam (6/4/2020) lalu, saat korban diajak kedua pelaku, dengan alasan untuk mencari cewek. Sehingga ketiganya berangkat mengendarai sepeda motor Soul GT BK 4623 TAT milik korban.

Namun pada saat di lokasi kejadian, pelaku RBP lantas mencekik korban dari belakang hingga korban tergeletak dan tak berdaya. Selanjutnya pelaku MA, membantu RBP untuk mencekik korban karena korban saat itu masih meronta.

Selanjutnya kedua pelaku mengubur jasad korban, dengan menggunakan cangkul sedalam kurang lebih sepinggang orang dewasa, dengan posisis telungkup.

Usai mengubur jasad korban, kedua pelaku membawa kabur sepeda motor dan Hp milik korban, dan membawanya ke arah Bukit Maraja.

Kemudian kedua pelaku, menjual sepeda motor korban, kepada seorang penadah, di Kota Tebing Tinggi, dengan harga Rp1.750.000 dan uangnya dibagi dua dan difoya - foyakan untuk minum-minum.

"Awalnya korban di rumah sama kawannya membawa tuak, terus alasan MA, ngajak korban untuk jumpain cewek. Ayo dek jumpain cewek , terus masuk kami ke rambungan, dan sampai di tengah rambungan, ku cekek dan tidurkan, terus MA membantu menyorong dari situlah awalnya,"ujar pelaku RBP.

Sebelumnya, pelajar kelas 2 SMP di Taman Siswa, Candra Prayoga (14), warga Huta I, Nagori Bahjoga, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, tidak kunjung pulang sejak pamit terakhir, Sabtu (4/4) malam.

Pengembala menemukannya sudah tak bernyawa di areal perkebunan karet milik PTPN III unit Kebun Bangun, Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Rabu (8/4) sekira pukul 14.00 WIB.

Yang lebih menyayat hati, kondisi korban dalam keadaan ditanam di tanah di antara areal perkebunan karet, yang awalnya diketahuinya oleh salah seorang warga yang sedang menggembala ternak, hingga akhirnya areal yang biasanya sepi dari warga itu sontak dipenuhi oleh warga sekitar.(htc/lin/bbs)

Mungkin Anda juga menyukai