CALEG GOLKAR

RS Adam Malik Rawat 4 Pasien Diduga Idap Difteri 

Ilustrasi difteri /net

MEDAN(medanbicara.com)-Masyarakat harus lebih newaspadai difteri. Pasalnya, saat ini sudah 4 pasien diduga mengidap difteri yang menjalani perawatan intensif di ruang infeksius rumah sakit RSUP H Adam Malik. Setelah sebelumnya rumah sakit Kemenkes RI tersebut merawat 3 pasien diduga mengidap difteri.

Tiga pasien yang dirawat yaitu, SM (12), laki-laki, warga Dolok Sanggul, Humbahas, masuk melalui IGD, pada 11 Desember 2017, pukul 18.30 WIB, dengan keluhan demam dengan suhu tubuh 37.8 derajat celsius, sulit menelan, dan terdapat selaput putih pada tonsil kanan.

Lalu, NM (15), perempuan, warga Asahan, masuk melalui IGD, pada 12 Desember 2017, pukul 02.33 WIB, dengan keluhan sulit menelan, terdapat selaput putih pada pangkal tenggorokan dan tidak demam. Selanjutnya, MRH (7), laki-laki, warga Medan, masuk melalui IGD, Kamis (14/12) pukul 23.07 WIB, dengan keluhan demam 38.7°C, sulit menelan, dan ada selaput putih pada tenggorokan.

Sementara pasien diduga idap difteri ke empat  berinisial RS (19), laki-laki, merupakan rujukan dari Lubuk Pakam.

Kepala Sub bagian Humas RSUP H Adam Malik, Masahadat Ginting mengatakan, pasien RS sebagai pasien diduga idap difteri ke-empat sedang dirawat RS masuk melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD), Sabtu (16/12) pukul 22.00 WIB.

Masahadat menjelaskan, kondisi umum RS, demam dengan suhu 38,7 derajat celcius, ada bintik putih abu-abu di tenggorokan. Tindakan yang dilakukan, melakukan pemeriksaan swap tenggorokan, pemeriksaan darah, foto torax, pemberian terapi cairan (infus), obat demam dan pemberian anti muntah.

Sedangkan, kondisi pasien SM dan NM sudah tidak demam. Namun, hasil pemeriksaan swab tenggorokan masih menunggu dari Balitbangkes Kemenkes RI. Sementara, pasien MRH telah dilakukan pengambilan swab tenggorokan hari ketiga.

“Kondisi MRH semakin membaik dan sudah tidak demam. Status MRH dan RS, pasien umum,” kata Masahadat Ginting didampingi staf Humas, Adela Eka Putra Marza SSos, Senin (18/12).

Masahadat mengatakan, ketiga pasien seperti SM, NM dan MRH sudah diberikan Anti Difteri Serum (ADS) dari Dinas Kesehatan Sumut.

“Tiga pasien SM, NM dan MRH sudah diberikan ADS. Sedangkan pasien keempat, menunggu pemeriksaan dokter penanggungjawab pasien (DPJP) hari ini,” ujarnya.

Dibeberkannya, pemberian obat ADS ke pasien itu, melalui injeksi (suntikan). Mengenai vaksin ke depannya, dapat diberikan tiga kali, dengan rentang waktu 0-1-6 bulan (0 bulan, 1 bulan kemudian dan 6 bulan kemudian).

Begitupun, pasien diduga difteri yang tengah ditangani saat ini belum dibentuk tim medis, namun ditangani dokter spesialis anak dan spesialis penyakit dalam.

“Sampai saat ini belum ada tim. Langsung ditangani oleh dokter ahli terkait,” bilangnya.

Kepala bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Sumut dr NG Hikmet MKes melalui Kasi Bimdal Wabah dan Bencana Suhadi mengatakan, pihaknya sudah meminta kembali ADS tambahan ke Kemenkes sesuai jumlah kasus yang ada sebanyak 20 vial. (fatimah)

 

Mungkin Anda juga menyukai