CALEG GOLKAR

1 Tersangka Begal Bercelurit yang Bacok Pemotor di Titi Kuning Sudah Ditangkap, 1 Lagi Disuruh Nyerah

Rekaman CCTV saat pelaku beraksi dan korban di rumah sakit. (ist/mdc)

MEDAN (medanbicara.com)-Satreskrim Polrestabes Medan berhasil menangkap satu dari dua begal yang membacok seorang pengendara sepeda motor, di kawasan Titikuning Medan, pekan lalu.

“Untuk begal di Titikuning, kami sedang berusaha mendalami untuk kasus tersebut. Salah seorang pelaku sudah diamankan di Polrestabes dan sedang dikembangkan,” ujar Kapolda Sumut, Irjen Martuani Sormin Siregar di RS Bhayangkara Medan, Senin (13/1/2020).

Kapolda menyarankan agar pelaku begal yang belum tertangkap agar menyerahkan diri.

“Polda Sumut seluruh jajaran dalam rangka menciptakan Kamtibmas akan melakukan tindakan preventif dan represif untuk semua pelaku kejahatan, begal maupun rampok,” jelasnya.

Aksi kejam para pelaku perampokan yang menggunakan celurit viral di sosial media.

Korban begal di Jalan Tritura, Titi Kuning, Wakid (63) warga Dusun I, Desa Ujung Serdang, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, terbujur lemas di atas tempat tidur Rumah Sakit Mitra Sejati, Jalan AH Nasution, Rabu (8/1/2020).

Pria yang bekerja sebagai karyawan pabrik plastik di Gang Ladang Titi Kuning itu mendapat perawatan medis karena ditebas kawanan begal di kawasan Titikuning, Medan pada Selasa (7/1/2020) sekitar pukul 06.30 WIB.

Wakid menjelaskan kejadian yang dialaminya hingga mendapat perawatan medis.

“Kejadian itu pada, Selasa (7/1/2020). Saat itu, saya mau kerja ke Titikuning. Awalnya tidak terjadi apapun. Namun, tiba-tiba dua orang yang mengendarai sepeda motor jenis sport datang dari belakang dan langsung menghantam saya dengan celurit,” ujarnya, Rabu (8/1/2020).

Kejadian tersebut, lanjut Wakid, begitu cepat. Di mana dirinya ditarik dan pelaku langsung menebas secara membabi buta ke arah tangan kanannya.

“Saya sudah tidak bisa berfikir apapun. Saya menepi meninggalkan sepeda motor saya. Sementara pelaku berusaha mendirikan sepeda motor Honda GL Pro yang saya modif menjadi trail,” katanya.

“Yang selamatkan saya, ibu-ibu dua orang. Saya minta tolong panggilan becak. Pertama mau dibawa ke RS Sembiring, namun karena jauh, saya minta dibawa ke sini saja,” ungkapnya.

Ditemani istrinya, Wakid yang masih terbaring lemah mengatakan bahwa dirinya tidak banyak menuntut.

“Saya berharap polisi bisa mengamankan pelaku, agar tidak ada korban lainnya. Kedua pelaku sangat kejam. Saya tidak berharap banyak, sepeda motor saya, ya sudah ikhlaskan. Saya cuma ingin ketemu sama pelakunya, bersalaman, semoga ia segera bertaubat,” tutur Wakid.

Tangan Wakid, saat ditemui masih dalam keadaan diinfud, tubuhnya hanya ditutup dengan baju batik oranye dan menggunakan selimut hijau.

Saat ditanya apakah Wakid mengenali ciri-ciri pelaku. Pria berusia 63 tahun ini menjelaskan bahwa dirinya tidak begitu mengingat dengan jelas.

“Kalau yang bacok tangan saya, orangnya tinggi dan tidak terlalu besar. Saya dibacok membabi buta. Sampai patah tangan saya. Sementara, satu pelaku lainnya bertubuh kecil,” pungkasnya.

Pembegalan yang dialami Wakid terekam CCTV dan beredar di sejumlah media sosial. Kejadian berawal saat korban mengendarai sepeda motor jenis trail diikuti dua pria berboncengan dengan sepeda motor.

Setelah sepeda motor pelaku dan korban sejajar, korban lalu dipaksa berhenti. Pelaku menebaskan celurit ke lengan kanan korban hingga korban jatuh dari sepeda motornya.

Pelaku turun dari sepeda motor dan mengambil alih kemudi motor trail. Korban pasrah dan tak memberikan perlawanan. Ia berjalan menjauh agar tak dilukai pelaku. Terlihat angkot melintas namun tak memberikan pertolongan.

Hendra (35), seorang warga yang berada di Jalan Tritura menyampaikan bahwa daerah tersebut menjadi areal para begal beraksi.

“Daerah ini sangat seringlah jadi areal begal. Sering kali terjadi, bahkan ini jadi langganan begal,” ujar Indra, Rabu (8/1/2020).

Dua hari lalu, begal baru saja terjadi yang menyebabkan luka pada si korban.

“Kalau tidak salah, begal juga baru terjadi dua hari lalu. Kasihanlah, korbannya luka dan sepeda motornya diambil,” tambah Hendra.

Biasanya, begal sering beraksi di atas pukul 01.00 dini hari. (trb)

Mungkin Anda juga menyukai